Surabaya, 14 Agushtus 2025 – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ma’had al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar rapat koordinasi antara manajemen pusat Ma’had dan para koordinator fakultas beserta tim admin fakultas pada Kamis (14/8/2025), pukul 10.00–11.00 WIB. Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Ma’had ini membahas pengaturan pembagian kelas Ma’had dan sistem absensi mahasiswa per fakultas.
Rapat dibuka dengan prolog oleh Dr. Bakhrul Huda, Lc., ME.I, Koordinator Kurikulum Ma’had, yang memaparkan urgensi pelibatan admin fakultas dalam penataan jumlah mahasiswa per kelas. Selama ini, proses tersebut sepenuhnya ditangani oleh admin pusat UPT Ma’had al-Jami’ah. Beliau mengungkapkan bahwa jumlah mahasiswa baru tahun ini mengalami peningkatan signifikan, yakni lebih dari 600 orang dibanding tahun sebelumnya.
“Secara ideal, kondisi ini menuntut penambahan tutor atau kelas. Namun, keterbatasan Rencana Kegiatan dan Anggaran Lembaga (RKAL) tahun ini hanya memungkinkan penambahan tujuh kelas baru,” ujarnya. Oleh karena itu, diperlukan diskusi untuk menentukan fakultas-fakultas yang akan diprioritaskan mendapatkan tambahan kelas.
Lebih lanjut, Dr. Bakhrul menegaskan bahwa ketersediaan ruang kelas tidak menjadi kendala, sebab banyak ruangan dapat dimanfaatkan di luar jam kuliah reguler. Tantangan utama terletak pada penyesuaian RKAL yang belum memungkinkan perubahan signifikan.
Menambahkan hal tersebut, Ust. Bahtiyar Rifa’i, M.Pd, admin pusat UPT Ma’had al-Jami’ah, menekankan teknis pembagian kelas yang perlu segera disepakati, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan oleh admin fakultas. Ia juga mengingatkan bahwa pada pertengahan September 2025 akan dilaksanakan agenda besar berupa Pelatihan Implementasi Media Ta’lim Ma’hadi yang akan diikuti para tutor Ta’lim Ma’hadi.
Menutup rapat, Dr. Wasid, M.Fil.I, Sekretaris Ma’had Pusat, mengajak seluruh pihak untuk menjaga komunikasi yang efektif meskipun hanya melalui grup WhatsApp. “Koordinasi seperti ini bisa kita lanjutkan secara fleksibel, yang penting informasinya tersampaikan dengan baik,” tuturnya sebelum menutup rapat dengan doa.
Melalui koordinasi ini, diharapkan pengaturan pembagian kelas dan sistem absensi mahasiswa Ma’had dapat berjalan lebih efektif dan responsif terhadap dinamika jumlah mahasiswa yang terus meningkat setiap tahunnya.
