Surabaya, 2 September 2025 – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menyelenggarakan forum rutin mingguan Raboan, sebuah rapat koordinasi internal yang telah menjadi tradisi akademik sekaligus kelembagaan di lingkungan FSH. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (02/09) di Ruang A201 mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Raboan kali ini dipimpin langsung oleh Wakil Dekan 1 FSH UINSA, Dr. H. Mohammad Arif, Lc., MA., dengan dihadiri jajaran pimpinan, dosen tetap, tenaga kependidikan, serta perwakilan unit kerja fakultas. Forum ini menjadi ruang konsolidasi bersama untuk menjaga kesinambungan koordinasi dan memastikan setiap program berjalan sesuai visi-misi fakultas.

Rangkaian acara diawali dengan istighotsah bersama, sebuah tradisi spiritual yang senantiasa menyertai setiap pelaksanaan Raboan. Melalui doa kolektif ini, segenap sivitas akademika FSH diajak untuk memadukan ikhtiar rasional dengan kekuatan spiritual, sehingga setiap kebijakan dan langkah akademik yang dirumuskan selalu dilandasi niat yang tulus dan berorientasi pada keberkahan. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan briefing tenaga kependidikan (Tendik), di mana Dekan menekankan pentingnya kinerja profesional dan komunikasi yang solid di antara seluruh elemen administrasi. Briefing ini bertujuan agar layanan akademik dan administratif dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan humanis.
Salah satu pembahasan krusial dalam forum ini adalah terkait pengembalian dana RKAKL, yang mencakup sejumlah rincian teknis penting. Pertama, adanya tambahan perjalanan dinas (perjadin) untuk praktikum program studi, sebagai upaya memberikan dukungan penuh pada kegiatan pembelajaran mahasiswa agar lebih aplikatif. Kedua, persiapan Muktamar Falak, yang menjadi agenda akademik besar sekaligus wadah kontribusi FSH dalam pengembangan ilmu falak di tingkat nasional. Ketiga, penguatan kurikulum melalui program GreenSa 2 Hari, yang dirancang untuk menyelaraskan kurikulum FSH dengan isu keberlanjutan, relevansi zaman, serta integrasi nilai-nilai keislaman. Ketiga agenda ini mencerminkan keseriusan FSH dalam menjembatani antara kebutuhan akademik mahasiswa, perkembangan keilmuan, dan tuntutan kelembagaan.
Tidak kalah penting, Raboan juga mengangkat pembahasan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). FSH UINSA menunjukkan komitmen penuh terhadap penyelenggaraan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan bersih dari praktik penyalahgunaan wewenang. Melalui diskusi yang intensif, forum menekankan bahwa WBK bukan sekadar status administratif, melainkan budaya kerja yang harus diinternalisasi oleh seluruh sivitas akademika. Dengan demikian, integritas kelembagaan dapat terjaga sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap FSH sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang bermartabat.
Selanjutnya, forum juga menyoroti persiapan kegiatan bersama Komisi Yudisial (KY). Kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai agenda rutin kerja sama kelembagaan, tetapi juga menjadi peluang bagi FSH untuk memperluas jejaring, memperkaya diskursus hukum, dan meningkatkan peran fakultas dalam mengawal isu-isu hukum nasional. Melalui kolaborasi dengan KY, diharapkan mahasiswa dan dosen dapat memperoleh wawasan praktis yang lebih luas, sekaligus memperkuat relevansi akademik FSH dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagai penutup, Raboan kali ini menyepakati rencana penyelenggaraan Stadium General Cyber Law, sebuah forum ilmiah yang akan menghadirkan perspektif hukum di tengah perkembangan teknologi digital yang begitu pesat. Stadium general ini diharapkan menjadi ruang penting bagi mahasiswa dan dosen untuk mendalami tantangan hukum dalam dunia siber, baik dari perspektif hukum positif maupun hukum Islam. Kehadiran agenda ini menunjukkan kepedulian FSH terhadap isu kontemporer sekaligus menegaskan komitmen fakultas untuk selalu adaptif terhadap dinamika zaman.
Dalam arahannya, Wakil Dekan 1 FSH UINSA, Dr. H. Mohammad Arif, Lc., MA., menegaskan kembali makna mendasar dari forum ini. “Raboan bukan hanya forum rutin, melainkan wadah strategis untuk memadukan antara spiritualitas, akademik, dan manajerial. Kita ingin memastikan bahwa setiap program fakultas tidak hanya berjalan efektif, tetapi juga bernilai ibadah dan selaras dengan visi besar FSH UINSA: unggul, religius, dan berdaya saing. Setiap keputusan yang kita ambil harus lahir dari semangat kolektif, berbasis akademik yang rasional, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai keislaman,” ujarnya dengan penuh penekanan.
Dengan semangat kolektif dan sinergi yang terbangun melalui forum ini, Raboan pada tanggal 2 September 2025 menjadi momentum penting dalam memperkokoh koordinasi internal, memperkuat budaya kerja bersih, serta meneguhkan peran FSH UINSA sebagai fakultas yang adaptif, visioner, dan religius. Tradisi Raboan tidak hanya mencerminkan konsistensi dalam manajemen kelembagaan, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen FSH untuk terus hadir sebagai pusat pengembangan ilmu syariah dan hukum yang berkontribusi bagi umat, bangsa, dan peradaban.
Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany