Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
August 26, 2025

PSGA LP2M UINSA HADIRI KEGIATAN PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN MODERN OLEH GABUNGAN ORGANISASI WANITA SURABAYA

PSGA LP2M UINSA HADIRI KEGIATAN PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN MODERN OLEH GABUNGAN ORGANISASI WANITA SURABAYA

LP2M Report, 26 Agustus 2025.

Peningkatan kapasitas pengetahuan organisasi perempuan di Kota Surabaya kembali digelar melalui seminar bertema “Mengelola Keuangan Rumah Tangga dan Usaha dengan Bijak dan Tepat.” Acara ini berlangsung di Gedung Siola lantai 4, ruang B dan D, Jalan Tunjungan No. 1 Surabaya, pada Selasa (26/8/2025) mulai pukul 10.00 WIB.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya ini juga dihadiri oleh perwakilan sejumlah kampus, organisasi, dan komunitas di Surabaya. Acara resmi dibuka oleh Kepala Bidang PUGPHA, Relita Wulandari. Sebelum memasuki sesi utama, peserta diajak mengikuti senam sehat bersama yang dipandu oleh instruktur Ibu Firazanti, kemudian acara dipandu oleh moderator, Bapak Cholik.

Selanjutnya, sesi utama diisi oleh Bella Hakim, founder bantupengusaha.id, yang menyampaikan materi mengenai pentingnya literasi keuangan modern bagi rumah tangga maupun usaha. Dalam paparannya, Bella menekankan bahwa banyak pelaku usaha gagal berkembang bukan karena kurangnya peluang, tetapi karena keuangan tidak dikelola dengan baik.

Setidaknya terdapat lima poin utama yang disampaikan.

Pertama, pentingnya memisahkan uang pribadi dan usaha.
Salah satu kesalahan umum pelaku usaha adalah mencampur keuangan pribadi dengan uang usaha. Akibatnya, laba usaha tidak terlihat jelas karena bercampur dengan kebutuhan sehari-hari. Solusinya, tetapkan gaji untuk diri sendiri sebagai pemilik usaha, gunakan rekening berbeda antara pribadi dan usaha, serta catat kebutuhan secara terpisah. Dengan begitu, arus kas usaha lebih tertib dan mudah dipantau.

Kedua, Mencatat semua bentuk transaksi.
Setiap transaksi, baik pemasukan maupun pengeluaran, harus dicatat secara teratur. Pencatatan ini dapat dilakukan secara manual, aplikasi gratis, seperti BukuKas, hingga software akuntansi untuk usaha yang lebih besar. Minimal, catatan memuat data utang/piutang, pemasukan, dan pengeluaran. Dengan catatan rapi, kondisi keuangan lebih transparan dan mudah dianalisis.

Ketiga, perencanaan tabungan dan investasi.
Keuntungan usaha sebaiknya tidak dihabiskan seluruhnya. Terapkan prinsip S-I-L-O: Saving (tabungan darurat), Investasi (emas, reksa dana, deposito syariah), Liabilities (membayar hutang), dan Operational (modal usaha). Misalnya, dari Rp1 juta laba: Rp200 ribu untuk tabungan, Rp300 ribu investasi, Rp200 ribu bayar hutang, dan Rp300 ribu untuk modal usaha. Perencanaan ini membuat usaha lebih sehat dan siap menghadapi risiko.

Keempat, mengelola hutang dengan bijak.
Hutang bisa membantu usaha berkembang, tetapi jika tidak dikelola dengan baik justru akan membebani. Prioritaskan membayar hutang tepat waktu agar tidak menumpuk. Gunakan hutang hanya untuk kebutuhan produktif. Dengan pengelolaan yang bijak, hutang dapat menjadi alat pendukung pertumbuhan usaha.

Kelima, pemanfaatan teknologi digital.
Di era digital, pengusaha dapat memanfaatkan teknologi untuk mengelola keuangan. Ada banyak aplikasi keuangan yang mempermudah pencatatan transaksi, memisahkan keuangan pribadi dan usaha, hingga membuat laporan otomatis. Dengan teknologi, proses yang dulu rumit bisa dilakukan lebih cepat, efisien, dan akurat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para perempuan Surabaya, baik sebagai pengelola rumah tangga maupun pelaku usaha, semakin terampil dalam mengelola keuangan sehingga mampu mewujudkan ketahanan ekonomi keluarga dan mendukung keberlangsungan usaha yang dijalankan. (Nadia)

Spread the love

Tag Post :

Literasi Keuangan, Literasi Keuangan Modern, LP2M UINSA, Organisasi Wanita, Organisasi Wanita Surabaya, PSGA, PSGA LP2M, UINSAHebat, uinsajaya

Categories

Berita