Prodi Hubungan Internasional
October 28, 2024

Program Pemberdayaan Berbasis Aset (ABCD): Fasilitasi, Workshop, dan ToT

Program Pemberdayaan Berbasis Aset (ABCD): Fasilitasi, Workshop, dan ToT

Pengembangan masyarakat atau community development adalah sebuah proses di mana anggota komunitas berkumpul untuk mengambil tindakan kolektif dan menghasilkan solusi atas permasalahan bersama, dengan tujuan utama pemberdayaan (empowerment), keadilan sosial, dan penciptaan komunitas yang lebih kuat dan terhubung. Di dalam kerangka ini, Asset-Based Community Development (ABCD) hadir sebagai sebuah filosofi dan metodologi yang secara radikal mengubah titik awal pembangunan. Alih-alih berfokus pada masalah dan kekurangan komunitas (needs-based), pendekatan ABCD memulai proses dengan mengidentifikasi, memetakan, dan memobilisasi aset, kekuatan, dan potensi yang sudah ada di dalam komunitas itu sendiri.

Pentingnya pendekatan ABCD terletak pada kemampuannya untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan dimiliki sepenuhnya oleh masyarakat. Model pembangunan tradisional yang berfokus pada “kekurangan” seringkali secara tidak sengaja menciptakan mentalitas ketergantungan terhadap bantuan dari luar. Sebaliknya, ABCD memberdayakan masyarakat dengan menyadarkan mereka akan sumber daya yang mereka miliki mulai dari keterampilan individu, kekuatan asosiasi lokal, hingga aset institusi dan mendorong mereka untuk menjadi aktor utama, bukan sekadar penerima manfaat, dalam pembangunan komunitas mereka sendiri. Ini adalah pergeseran dari “memperbaiki apa yang rusak” menjadi “membangun dari apa yang kuat”.
Tujuan utama dari layanan konsultasi ini adalah untuk memfasilitasi proses pembangunan yang digerakkan dari dalam (inside-out development) dan berkelanjutan. Luaran yang akan dihasilkan bersama komunitas mitra meliputi: sebuah peta aset komunitas yang komprehensif, mengidentifikasi “harta karun” tersembunyi di masyarakat; terbentuknya kelompok-kelompok kerja komunitas yang bersemangat untuk bertindak; serta sebuah rencana aksi berbasis aset yang realistis, dapat diimplementasikan, dan benar-benar mencerminkan aspirasi serta kapasitas masyarakat lokal. Hasil akhirnya adalah komunitas yang lebih mandiri, berdaya, dan percaya diri.

Metodologi ABCD yang kami fasilitasi bersifat sangat partisipatif dan menghargai kearifan lokal. Prosesnya tidak dimulai dengan kami sebagai “ahli” yang datang dengan solusi, melainkan sebagai fasilitator yang memandu komunitas untuk menemukan solusinya sendiri. Kami menggunakan berbagai alat bantu praktis seperti Inventarisasi Kapasitas Individu (Capacity Inventory) untuk mengenali keterampilan setiap warga, dan Pemetaan Aset (Asset Mapping) untuk memvisualisasikan seluruh sumber daya yang ada di komunitas, yang mencakup aset individu, asosiasi, institusi, fisik, dan koneksi. Proses ini dilakukan melalui lokakarya, diskusi kelompok, dan wawancara apresiatif yang membangun energi positif.

FISIP UINSA adalah pionir dan pusat keunggulan dalam penerapan pendekatan ABCD di Indonesia. Kapasitas kami tidak hanya teoretis, tetapi teruji di lapangan melalui berbagai program seperti Pengabdian Desa Binaan Berbasis Riset di Desa Srowo, Gresik, dan puluhan lokasi KKN Tematik yang berfokus pada pemberdayaan. Keunggulan utama kami terletak pada sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi internasional.

Dr. Amal Taufiq, S.Pd.M.Si, adalah salah satu pakar ABCD terkemuka di Indonesia, yang memegang sertifikasi internasional dalam Asset Based Community Development dari Coady International Institute, Canada, dan Jeder Institute, Australia. Beliau tidak hanya seorang praktisi, tetapi juga penulis buku panduan KKN ABCD resmi UINSA, yang menjadi rujukan utama dalam implementasi pendekatan ini. Keahliannya didukung oleh PROF. DR. ABDUL CHALIK, M. Ag, yang menguasai Community Based Participatory Research, memastikan setiap proses pemetaan aset dilakukan secara partisipatif dan ilmiah. Tim Pusat Kajian FISIP UINSA juga didukung oleh segenap civitas akademika: 42 orang dosen serta 10 orang tenaga kependidikan dengan pengalaman yang teruji di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Berhentilah berfokus pada apa yang kurang dari sebuah komunitas, dan mulailah membangun dari kekuatan yang melimpah di dalamnya. FISIP UINSA, dengan fasilitator bersertifikasi internasional dan rekam jejak yang terbukti, mengundang Anda untuk mengadopsi pendekatan pembangunan yang lebih positif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Mari bersama-sama kita temukan dan gerakkan aset-aset tersembunyi di dalam komunitas Anda untuk menciptakan perubahan yang datang dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri. Hubungi Whatsapp ……. (FISIP UINSA)

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita