Magister Pendidikan Agama Islam
September 18, 2025

Pro Aktif Menyuarakan Kontra Intoleransi melalui Media Digital

Pro Aktif Menyuarakan Kontra Intoleransi melalui Media Digital

Upaya pencegahan intoleransi dan radikalisme di era digital mendapat perhatian serius dari kalangan akademisi. Dosen-dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menunjukkan komitmennya dengan aktif menyuarakan kontra intoleransi melalui berbagai platform digital, baik dalam bentuk artikel, konten kreatif, hingga pendampingan literasi digital bagi mahasiswa, pemuda, dan masyarakat.

Dalam foum kegiatan “Menuju Terang: Memahami Terorisme Lewat Empati Digital” yang digelar secara daring melalui zoom meeting oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur pada Rabu, 17 September 2025, Salah satu dosen PAI -yang juga menjadi ketua FKPT Jatim- Prof. Husniyatus Salamah Zainiyati (Prof. Titik), menjadi pembicara dalam forum ini.

Dalam paparannya, Prof. Titik menekankan bahwa kontra intoleransi bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi. “Sebagai pendidik, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan sikap moderat dan cinta tanah air kepada generasi muda, sekaligus mengajarkan mereka keterampilan menggunakan media digital secara bijak.

Langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain adalah menginisiasi program literasi damai berbasis digital, lomba konten kreatif, hingga penguatan budaya lokal sebagai benteng moral mahasiswa atau siswa. Budaya lokal dapat menjadi media efektif dalam membangun karakter moderat. “Tradisi seperti pencak silat, musik hadrah, maupun seni tari daerah bukan sekadar warisan, juga bisa menjadi sarana memperkuat identitas kebangsaan dan menumbuhkan kebanggaan generasi muda. Jika mahasiswa bangga pada budayanya, mereka akan lebih tahan terhadap paham intoleran,” kata narasumber yang lain, Dr. Kol. (Sus). Ahmad Harianto dan Ahmad Derrida, Kapus Pemuda Moderasi Beragama UNESA.

Dengan strategi ini, para dosen UINSA berharap mahasiswa tidak hanya kritis dan berkarakter, tetapi juga mampu menjadi agen perdamaian di ruang digital. “Kami ingin mencetak generasi yang cerdas secara akademis, matang secara spiritual, dan bijak dalam menggunakan media digital. Jika benteng ini kuat, insya-Allah intoleransi dan radikalisme akan sulit masuk,” pungkas Dr. Muhammad Fahmi, Dosen PAI UINSA yang juga sebagai Kabid Agama FKPT Jawa Timur.

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita