LP2M Report. Sabtu, 26 Juli 2025
Dalam rangka mendorong peningkatan partisipasi mahasiswa dalam program magang serta optimalisasi pemenuhan kuota lowongan magang di wilayah Jawa Timur, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar PRIMA Internship Fair bertema Empowering the Future: Health, Wellness and Career Readiness.

Kegiatan berlangsung pada Jum’at, 25 Juli 2025, pukul 08.00 hingga 17.00 WIB di Ruang Amphiteater Twin Towers, Lantai 3, Kampus A. Yani, UINSA Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari program PRIMA Internship, yakni salah satu langkah strategis Diktis untuk memfasilitasi mahasiswa PTKI dalam memperoleh akses magang yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, termasuk Rektor, Wakil Rektor PTKIN Jawa Timur, Wakil Rektor PTKIS Jawa Timur, Dr. Abdul Basir S.Ag., M.M., Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi Direktorat, Nurhadi, S.T., M.M., CEC sebagai Konsultan Prima Magang PTKI, Ria Aprilia A., M.Psi., Riana Nur Wulan beserta mitra industri, Plt. Kepala Biro AAKK dan AUPK, para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Lembaga, Kepala SPI, para Ketua Program Studi Sarjana, serta Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kegiatan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama TALKSHOW yang dipimpin oleh Kepala Pusat Karir UIN sunan Ampel Surabaya, Dr. Fatmah, MM.
Sesi kedua adalah paparan langsung dari para perusahaan mitra kepada mahasiswa UINSA. Peserta mendapatkan informasi seputar peluang magang di berbagai institusi. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang pembekalan bagi mahasiswa agar lebih siap secara mental, keterampilan, dan wawasan untuk menghadapi dunia kerja yang menuntut kesehatan mental, kesiapan karier, serta kesejahteraan personal sebagai fondasi utama.
Rektor UINSA, Prof. Dr. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk konkret keberpihakan kampus terhadap pengembangan karier mahasiswa. “Perguruan tinggi tidak boleh berada di menara gading, lalu abai terhadap perkembangan yang terjadi di tengah tengah masyarakat, termasuk social economy. Betapa kita melihat kegalauan dunia usaha karena tidak semua sarjana itu ready for use, ready for work, buktinya masih butuh dilakukan bridging, antara keilmuan kecakapan yang diperoleh di perguruan tinggi dengan kebutuhan di pasar kerja atau di perusahaan,” ungkap beliau.
Statement tersebut terdukung dengan ucapan Dr. Abdul Basir, S.Ag., M.M., yaitu “Program Magang Prima ini adalah program jangka panjang. PTKI butuh program ini. Program ini mengawinkan antara dunia usaha dan dunia akademik, tidak boleh ada keterputusan itu, karena ada asumsi bahwa ada beberapa rumpun kelimuan itu pure keilmuan, seolah rumpun keilmuan itu tidak mendapatkan ruang, semakin lama semakin menipis.”



Setelah acara berakhir, Tim Media LP2M melakukan wawancara kepada Erry Heru Prabowo dan Herindiah Roosuli sebagai perwakilan dari Executive Diamond Amway Indonesia. Pak Erry berharap acara ini terus diadakan oleh Amway baik dengan UINSA kembali, ataupun dengan seluruh Universitas di Surabaya maupun Indonesia, karena program ini memberikan gambaran dan juga visi di masa depan tentang dunia kerja dan dunia usaha. Program ini juga sangat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa.

Kegiatan PRIMA Internship Fair ini menjadi bagian dari upaya transformasi pendidikan tinggi keagamaan Islam yang berorientasi pada penguatan daya saing mahasiswa. Harapannya, mahasiswa UINSA dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk memulai langkah awal mereka memasuki dunia profesional. (Kafka)