Surabaya — Mahasiswa BKI semester 5 melaksanakan program Mata Kuliah Konseling Rumah Sakit di 2 rumah sakit yang ada di Surabaya. Adapun tujuan dari konseling rumah sakit ini sebagai wadah praktik bagi mahasiswa semester 5 untuk belajar bagaimana cara menjadi konselor yang baik melalui pembelajaran mata kuliah konseling rumah sakit ini. Para mahasiswa semester 5 yang sedang praktik konseling rumah sakit akan dibimbing oleh bina rohani yang ada di rumah sakit yang sudah ditentukan.
Rumah sakit yang menjadi wadah atau tempat untuk mahasiswa semester 5 berpraktik ada di 2 tempat, yaitu RS Islam A Yani dan RS Islam Jemursari. Dari kedua rumah sakit tersebut memiliki kebijakan yang berbeda dan waktu praktik yang berbeda. RS Islam A Yani memiliki dua shift yaitu shift pagi (07.00-14.30) dan shift siang (14.00-21.30), dan untuk RS Islam Jemursari juga memiliki dua shift yaitu shift pagi (07.00-14.00) dan shift siang (11.00-18.00).
Di RS Islam A Yani, terdapat 52 Mahasiswa semester 5 yang berganti setiap 1 minggu. Praktik konseling rumah sakit di RS Islam A Yani dimulai dari tanggal 08 September hingga 22 November 2025. Pada hari pertama dan kedua, mahasiswa dibimbing oleh bina rohani yang bertugas di rumah sakit untuk belajar bagaimana konseling terhadap pasien yang baru masuk rumah sakit atau terhadap keluarga pasien jika pasien kritis. Bina rohani dari RS Islam A Yani juga mengajarkan doa-doa yang bisa dibaca ketika mengunjungi pasien. Lanjut di hari ketiga dan keempat, mahasiswa mulai praktik konseling sendiri namun masih dibimbing oleh bina rohani yang bertugas untuk membaca doa. Untuk hari kelima hingga keenam, mahasiswa mulai praktik sendiri konseling dan mengunjungi pasien sendiri. Pembina dari bina rohani hanya memantau dari luar ruangan saja kecuali ketika di ICU.
Untuk RS Islam Jemursari kurang lebih memiliki kegiatan yang sama. Namun, saat hari pertama, para mahasiswa diperkenalkan dengan lingkungan rumah sakit dan tugas-tugas bina rohani saat dirumah sakit. Hari kedua para mahasiswa belajar tata cara kunjungan, mulai berkeliling ke ruangan-ruangan rawat inap, mulai belajar konseling, mendoakan, dan membagikan buku saku kepada pasien yang dikunjungi. Di hari Rabu minggu keempat, pihak rumah sakit biasanya melaksanakan sholat tasbih. Di hari Jum’at setelah dhuhur, para mahasiswa melakukan khataman dan setelah ashar para mahasiswa belajar fiqih medis tentang kesucian yang akan digunakan untuk mengedukasi pasien yang belum tau cara bersuci saat sakit. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diajari doa-doa apa saja yang bisa dibaca saat kunjungan dan istighosah yang dibaca setiap jam 1 siang.
Penulis: Robiah Nur Adawiyah