Surabaya – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya melalui Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan Orientasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025 secara daring pada Selasa, 2 September 2025. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting dan YouTube Live sehingga dapat diikuti secara luas oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara orientasi dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus Ketua LPTK UINSA, Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, S.Ag, M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Thohir menegaskan bahwa orientasi merupakan langkah strategis bagi peserta untuk memahami arah, mekanisme, dan tanggung jawab dalam menjalani PPG. Ia juga menekankan bahwa PPG tidak boleh dipahami sekadar sebagai syarat administratif untuk memperoleh sertifikasi, melainkan sebagai wadah pembentukan guru profesional yang memiliki peran transformatif. Guru yang dilahirkan dari PPG diharapkan bukan hanya menguasai materi, tetapi juga mampu menghadirkan perubahan positif dalam masyarakat dan menjawab tantangan pendidikan di era global. Dalam penutupannya, Prof. Thohir kembali menegaskan bahwa keberhasilan PPG tidak hanya diukur dari kelulusan peserta, melainkan dari kemampuan lulusan dalam menerapkan nilai-nilai profesionalisme di lapangan. Guru, katanya, adalah profesi yang menentukan arah bangsa. Karena itu, UINSA Surabaya berkomitmen agar PPG yang diselenggarakan benar-benar melahirkan guru yang mumpuni, berintegritas, dan siap menjadi motor perubahan di masyarakat.

Setelah sambutan pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Ainun Syarifah, M.Pd.I selaku pemateri pertama. Dalam kesempatan tersebut, ia membawakan tema tentang mekanisme PPG Transformatif+ yang menjadi kebijakan baru dalam penyelenggaraan program. Ia menjelaskan bahwa PPG Transformatif+ bertujuan melahirkan guru yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif, inspiratif, serta memiliki kepekaan sosial. Konsep transformatif ini mendorong guru untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital dan mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Menurutnya, guru transformatif adalah sosok yang tidak berhenti pada tugas mengajar di kelas, melainkan juga berperan aktif sebagai agen perubahan yang membawa dampak nyata bagi lingkungan sekitar.

Antusiasme peserta semakin terasa ketika sesi berikutnya menghadirkan Mohammad Syahru Ahmad, M.Pd. sebagai pemateri kedua. Dalam paparannya, ia menguraikan aspek teknis pelaksanaan PPG, mulai dari tata cara penginputan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), mekanisme administrasi, hingga alur kegiatan akademik yang harus ditempuh. Penjelasan ini sangat penting agar peserta tidak mengalami kendala teknis maupun administratif di tengah program. Ia menegaskan bahwa administrasi yang tertib menjadi pondasi agar proses pembelajaran berjalan efektif, sehingga mahasiswa dapat fokus pada peningkatan kompetensi profesional sebagai calon guru.
Kedua materi yang disampaikan menghadirkan kombinasi ideal antara penjelasan konseptual dan teknis. Dr. Ainun menguatkan dimensi filosofis dan arah kebijakan PPG, sementara Mohammad Syahru Ahmad menekankan langkah-langkah praktis yang wajib dipahami peserta. Kombinasi keduanya membuat orientasi ini tidak sekadar pertemuan seremonial, melainkan forum edukatif yang langsung menjawab kebutuhan mahasiswa PPG.
Kegiatan yang disiarkan secara daring ini juga mencatat jumlah partisipasi yang sangat tinggi. Sejak awal penayangan, jumlah penonton YouTube Live terus meningkat dan dalam hitungan jam sudah mencapai belasan ribu tayangan. Tingginya angka partisipasi ini menunjukkan antusiasme besar masyarakat terhadap program PPG serta kepercayaan yang tinggi kepada UIN Sunan Ampel sebagai penyelenggara LPTK. Model penyelenggaraan daring juga terbukti efektif dalam memperluas jangkauan, karena memungkinkan peserta dari berbagai daerah untuk mengikuti kegiatan tanpa terkendala jarak dan waktu.
Lebih dari sekadar orientasi, kegiatan ini juga menjadi simbol komitmen UINSA Surabaya dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk mendukung mutu pendidikan tinggi. Melalui penyiaran langsung via Zoom Meeting dan YouTube Live, kegiatan berlangsung transparan, inklusif, dan interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan paparan, tetapi juga dapat berpartisipasi melalui sesi tanya jawab serta mengakses ulang materi yang sudah dipaparkan. Hal ini memperkuat prinsip keterbukaan informasi dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh mahasiswa PPG untuk memahami mekanisme program secara menyeluruh.
Dengan orientasi yang komprehensif dan dukungan teknologi digital, UIN Sunan Ampel Surabaya optimistis dapat terus memperkuat perannya sebagai penyelenggara PPG yang unggul di tingkat nasional. Melalui pendekatan transformatif, teknis yang jelas, serta partisipasi luas, PPG UINSA diharapkan mampu mencetak guru-guru profesional yang berdaya saing dan mampu berkontribusi nyata bagi pendidikan Indonesia di masa depan.