Surabaya, 19 Oktober 2025 – Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya sukses menyelenggarakan kegiatan Penerimaan dan Orientasi Anggota (POSITA) 2025 pada Minggu, 19 Oktober 2025, bertempat di Gedung FSH Lantai 4. Kegiatan ini menjadi bentuk transfigurasi intelektual yang berlandaskan integritas moral dalam konstelasi akademik mahasiswa hukum yang terus berkembang secara dinamis. Melalui kegiatan ini, KPS UINSA berupaya melahirkan generasi hukum yang tidak hanya unggul dalam nalar yuridis dan analisis argumentatif, tetapi juga berjiwa tangguh, beretika, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. POSITA 2025 menjadi momentum penting untuk menginternalisasi nilai-nilai keadilan, kedisiplinan, serta semangat kolegialitas di antara mahasiswa baru yang akan berkiprah dalam dunia hukum akademik maupun praktis.

Dengan mengusung tema “Penguatan Justice Generation dalam Eskalasi Kualitas Anggota Komunitas Peradilan Semu yang Berintegritas dan Berjiwa Kompetitif,” POSITA 2025 dirancang sebagai wadah pembentukan karakter dan pematangan paradigma berpikir hukum mahasiswa. Dalam kegiatan ini, hukum tidak dipandang sekadar teks atau norma, melainkan sebagai sistem nilai dan rasionalitas yang hidup dalam praktik sosial. Melalui serangkaian kegiatan ilmiah, pembinaan, dan simulasi, peserta diajak memahami bagaimana teori hukum bertransformasi menjadi tindakan keadilan yang konkret. Kegiatan ini pun memperkuat posisi KPS UINSA sebagai entitas akademik yang berfungsi menyeimbangkan kemampuan konseptual dan keterampilan praktis mahasiswa hukum dalam kerangka profesionalisme dan tanggung jawab moral.
Acara dibuka dengan prosesi seremonial yang penuh khidmat, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne UINSA, dan Mars FSH. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Ketua Umum KPS UINSA, Pembina KPS, dan Wakil Dekan III FSH. Masing-masing sambutan menegaskan pentingnya peradilan semu sebagai ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk memahami proses hukum secara menyeluruh, mulai dari konstruksi argumentasi, analisis kasus, hingga penyusunan putusan. Setelah sesi pembukaan, peserta diperkenalkan pada sejarah, struktur, serta visi dan misi KPS UINSA yang berorientasi pada penguatan kapasitas hukum berbasis kompetensi dan integritas. Melalui pengenalan ini, peserta diharapkan mampu memahami identitas KPS sebagai laboratorium hukum yang menanamkan disiplin berpikir kritis, etika profesional, dan semangat keadilan substantif.
Sesi materi pertama menghadirkan Sagita Destia Ramadhan, S.H., M.H., dosen FSH UINSA sekaligus Staf Paralegal Kantor Hukum Dr. Erry Mto, S.H., M.H. & Partners, dengan materi bertajuk “Dasar-Dasar Hukum Pidana: Materiil, Formil, dan Asas-Asasnya.” Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya memahami hukum pidana sebagai fondasi moral dan rasional dalam sistem hukum nasional. Peserta diajak untuk melihat hukum tidak sekadar dari aspek sanksi, tetapi juga sebagai manifestasi nilai keadilan yang berlandaskan kemanusiaan. Diskusi berlangsung interaktif dan membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan yang menantang pemikiran konseptual hukum pidana dari perspektif filosofis maupun praktis.
Sesi kedua diisi oleh Ilham Fariduz Zaman, S.H., Founder & CEO Pinter Hukum, dengan materi “Praktisi Hukum dan Produk Hukum dalam Praktik Profesional.” Melalui pendekatan reflektif dan empiris, beliau mengajak peserta untuk memahami dinamika dunia praktik hukum yang menuntut kecermatan analisis, kedisiplinan berpikir, serta kejujuran intelektual dalam menyusun produk hukum yang sahih dan berintegritas. Materi ini memperluas wawasan mahasiswa tentang bagaimana pengetahuan akademik harus diterjemahkan ke dalam tindakan profesional yang beretika dan bertanggung jawab secara sosial.
Puncak kegiatan POSITA 2025 ditandai dengan Amicus Curiae Challenge, sebuah simulasi peradilan semu yang menempatkan peserta sebagai sahabat pengadilan dalam menganalisis bukti, menyusun dalil hukum, dan mempresentasikan argumentasi secara sistematis. Dalam tantangan ini, mahasiswa dituntut untuk berpikir logis, objektif, dan adaptif terhadap situasi hukum yang dihadapi, sekaligus meneguhkan semangat keadilan dalam konteks akademik. Aktivitas ini tidak hanya melatih kemampuan berpikir kritis dan retorika hukum, tetapi juga membentuk karakter kepemimpinan, ketelitian, serta kemampuan bekerja sama di bawah tekanan waktu dan argumentasi.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi penghargaan bagi peserta terbaik, penyerahan sertifikat kepada pemateri, serta foto bersama seluruh peserta dan panitia. Momen penutupan ini menjadi refleksi kolektif atas perjalanan intelektual yang dijalani sepanjang kegiatan. Melalui POSITA 2025, KPS FSH UINSA kembali menegaskan jati dirinya sebagai ruang pengkaderan hukum yang berorientasi pada kualitas intelektual, kedalaman moral, dan semangat profesionalisme. Kegiatan ini membuktikan bahwa penguasaan hukum tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, tetapi juga oleh kejujuran nurani dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi inti dari keadilan itu sendiri.
Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany