Sebanyak sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya telah menyelesaikan rangkaian kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I di SD Islam Khazanah Ilmu. Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu penuh, dari tanggal 28 Juli hingga 11 Agustus 2025, ini memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengobservasi secara langsung penerapan sistem pendidikan dasar yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kurikulum nasional. Observasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari visi, misi, dan rencana pengembangan sekolah, kurikulum yang diterapkan, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, hingga manajemen sekolah, kultur, sarana prasarana, peraturan, kesiswaan, bimbingan konseling, serta pembiasaan peserta didik di luar kelas.
SD Islam Khazanah Ilmu menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan visinya untuk “Menjadi sekolah yang menyiapkan generasi muslim berprestasi, berkarakter mulia, dan berwawasan global.” Hal ini tercermin dari implementasi tiga kurikulum sekaligus: Kurikulum Merdeka dari Kemendikbud, kurikulum Kemenag yang mencakup mata pelajaran agama seperti Fiqih dan Akidah Akhlak, serta kurikulum khas SD Khazanah Ilmu yang dikenal sebagai program “Madin.” Fleksibilitas Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, sementara kurikulum Kemenag dan Madin memperkuat pendidikan agama dan karakter Islami. Meskipun demikian, sekolah menghadapi tantangan dalam pembagian waktu dan keselarasan kurikulum, serta optimalisasi pembiasaan bahasa Arab dan Inggris.

Kultur sekolah di SD Islam Khazanah Ilmu sangat positif, menekankan nilai-nilai keislaman, akhlak, adab, kebersamaan, dan kejujuran. Pembiasaan harian seperti penyambutan siswa, shalat Dhuha, makan bersama, dan kegiatan Jumat dermawan membentuk karakter siswa. Interaksi antara siswa, guru, dan staf sangat harmonis, dengan guru menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut. Lingkungan fisik sekolah sangat nyaman, bersih, dan dilengkapi fasilitas modern seperti AC, smart TV, dan pojok baca. Berbagai kegiatan rutin dan tradisi sekolah, seperti upacara bendera dan peringatan hari besar, melibatkan partisipasi antusias dari seluruh warga sekolah. Sistem penghargaan dan penegakan aturan juga jelas dan diterima baik, meskipun pelanggaran kecil seperti keterlambatan masih kadang terjadi.

Manajemen sekolah menerapkan pola kerja kolaboratif, di mana masukan dari semua pihak diakomodasi sebelum pengambilan keputusan. Evaluasi dan monitoring rutin dilakukan setiap tahun melalui sesi evaluasi guru dan forum diskusi untuk perbaikan kinerja. Kepala sekolah, Bapak Muhammad Rojii, M.Pd., menunjukkan kepemimpinan yang suportif dan terbuka, membangun komunikasi yang efektif melalui grup WhatsApp dan forum rutin seperti “Setting” dan “One Meeting.” Hubungan kerja antar tenaga pendidik dan kependidikan sangat solid dan saling melengkapi, meskipun tantangan terkait revisi kurikulum dan pembagian tugas tetap ada.
Dukungan terhadap kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sangat kuat, dengan fasilitas lengkap, pelatih berpengalaman, dan dana yang memadai. Kegiatan seperti Market Day, Jum’at Dermawan, Arabic Club, English Club, dan tahfidz Al-Qur’an memberikan dampak positif pada pengembangan karakter siswa, seperti kepemimpinan, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Fasilitas dan sarana terus diperbarui untuk menjaga kualitas kegiatan. Pembinaan siswa juga mencakup program anti-bullying dan tes psikologi untuk mendukung kesehatan fisik dan mental, serta melibatkan orang tua melalui kegiatan school visit.

Pengalaman PLP I di SD Islam Khazanah Ilmu ini memberikan pemahaman mendalam bagi kami tentang praktik nyata pendidikan dasar berbasis Islam yang modern dan efektif. Semua mahasiswa PLP berkesempatan untuk belajar langsung dari para pendidik yang berpengalaman, mengamati interaksi guru-siswa yang penuh kasih sayang, serta melihat bagaimana nilai-nilai keislaman diterapkan dalam kehidupan sekolah sehari-hari. Kegiatan ini tidak hanya memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi kami sebagai calon pendidik di masa depan, memperkuat keyakinan akan pentingnya pendidikan yang holistik, yang mencakup aspek spiritual, moral, dan akademik dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas.
