
Pusat Pengembangan Bisnis (PUSBIS) UIN Sunan Ampel Surabaya terus memacu performa unit-unit usahanya. Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian finansial universitas, PUSBIS menggelar kegiatan “Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pengelolaan serta Pengembangan Unit Usaha” dengan fokus utama pada penguatan strategi Income Generating yang dilaksanakan pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung intensif ini menghadirkan pakar pengelola usaha universitas, Mahendra Wardhana, S.H., M.Kn., yang merupakan Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Kehadiran beliau dimaksudkan untuk memberikan perspektif baru serta berbagi praktik terbaik (best practices) dalam mengelola aset kampus menjadi sumber pendapatan yang produktif.
Dalam sesi pemaparannya, Mahendra Wardhana menekankan bahwa pengelolaan unit usaha di lingkungan perguruan tinggi menuntut fleksibilitas namun tetap harus patuh pada regulasi yang berlaku. Menurutnya, pemanfaatan aset harus dikelola dengan jiwa kewirausahaan agar mampu bersaing di pasar eksternal.
“Monitoring dan evaluasi bukan sekadar melihat laporan keuangan, tetapi bagaimana kita memetakan potensi aset yang belum tergarap dan mengubahnya menjadi unit yang mampu menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan (sustainable income),” tegas Mahendra.
Melalui sinergi lintas institusi ini, PUSBIS UINSA berkomitmen untuk menerapkan strategi yang lebih tajam dalam mengelola unit-unit usahanya, mulai dari sektor retail, jasa, hingga pengelolaan ruang publik. Targetnya jelas: meningkatkan Income Generating yang nantinya akan kembali digunakan untuk mendukung peningkatan fasilitas dan kualitas layanan bagi seluruh civitas akademika.
“Belajar dari pengalaman BPU UNESA, kami optimis PUSBIS UINSA dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk mendukung visi UINSA menjadi kampus yang mandiri secara ekonomi dan unggul secara kualitas,” ujar perwakilan pimpinan PUSBIS.
