
SURABAYA, 8 Oktober 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya hari ini secara resmi menapaki tahapan paling ambisius dalam pengembangan publikasi ilmiahnya. Bertempat di Ruang Rapat Lantai 1 FISIP, pimpinan fakultas melaksanakan agenda krusial: pengajuan (submit) Jurnal Sunan Ampel Review of Political and Social Sciences (Sarpass) untuk diindeks di basis data internasional bereputasi tertinggi, Scopus.
Langkah strategis ini bukan sekadar pemenuhan kewajiban administrasi, melainkan sebuah lompatan besar yang diharapkan dapat mempercepat akselerasi FISIP UINSA menuju pencapaian visi World Class University. Keberanian menargetkan indeksasi global ini dilandasi oleh rekam jejak Sarpass yang terbilang fenomenal.
Sarpass, sebagai jurnal utama fakultas yang berfokus pada kajian ilmu politik dan ilmu sosial (termasuk isu-isu sosial-politik ke-Islaman), baru terbit edisi perdananya pada November 2021. Dalam kurun waktu kurang dari empat tahun, konsistensi mutu tata kelola editorial, proses peer-review yang ketat, serta kualitas artikel berhasil menarik perhatian. Puncaknya, di awal tahun 2025, Sarpass sukses meraih Akreditasi Jurnal Sinta 4 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Keberhasilan cepat ini menjadi modal kuat dan bukti kualitas fundamental tim pengelola untuk menantang standar internasional.
Wakil Dekan II, Dr. Aniek Nurhayati, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari dukungan ekosistem riset yang sistematis. “Keberhasilan Sarpass akan memicu efek positif yang signifikan, mendorong enam jurnal Prodi lain yang juga kami kelola untuk turut berakselerasi menuju indeksasi internasional,” ujarnya. Perlu dicatat, FISIP UINSA memang mengelola total tujuh jurnal ilmiah, enam di antaranya dikelola secara aktif oleh tiga program studi yaitu: Sosiologi, Ilmu Politik, dan Hubungan Internasional.
Jurnal yang terindeks Scopus sangat vital karena memiliki manfaat multi-dimensi. Scopus adalah tolok ukur utama kualitas penelitian yang diakui secara global. Bagi institusi, indeksasi ini akan mendongkrak reputasi dan peringkat UINSA di skala internasional. Bagi dosen dan peneliti, publikasi Scopus merupakan syarat mutlak untuk kenaikan jabatan fungsional akademik, mulai dari Lektor Kepala hingga mencapai jenjang Guru Besar. Selain itu, keterindeksan ini juga memperluas visibilitas hasil riset, memungkinkan kajian-kajian dari UINSA lebih banyak disitasi oleh ilmuwan dunia.

“Kami berupaya memastikan konten Sarpass, yang kaya akan kajian sosial politik Islam, memperoleh rekognisi global. Ini merupakan kontribusi nyata kami pada perkembangan ilmu pengetahuan,” tambah Wakil Dekan III, Dr. Ilyas Rolis, menyoroti dimensi dampak keilmuan.
Proses pengajuan ini disaksikan dan didukung penuh oleh pimpinan fakultas. Hadir untuk memastikan kelancaran administrasi dan teknis adalah Dr. Rohmat (Kepala Bagian Tata Usaha) dan Dr. Zudan Rosyidi (Kepala Laboratorium FISIP). Dr. Zudan Rosyidi, selaku koordinator teknis, menjelaskan bahwa berkas yang diajukan telah memenuhi standar ketat Scopus, termasuk keragaman geografis penulis, reviewer, dan konsistensi etika publikasi yang ketat. “Dengan rekam jejak yang cepat dari Sinta 4 ke pintu Scopus, kami yakin upaya kolektif ini akan membawa Sarpass sebagai mercusuar baru riset ilmu sosial dan politik di UINSA,” tutupnya.
Kini, setelah tombol submit ditekan, FISIP UINSA memasuki fase penantian evaluasi. Optimisme menguat bahwa Sarpass, sebagai jurnal muda yang berjuang keras selama tiga tahun, siap mencatat sejarah baru dan menempatkan UINSA setara dengan institusi riset terbaik di dunia.(TM)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.