Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan kegiatan strategis berupa Penyegaran Instruktur Penguatan Materi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan Batch 3 Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Minggu, 27–28 September 2025, bertempat di Hotel Swiss-Belinn, Juanda, Sidoarjo.
Acara dibuka dengan penuh khidmat oleh Dekan FTK UINSA, Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, S.Ag., M.Pd., yang menegaskan bahwa penyegaran instruktur merupakan ikhtiar berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas para instruktur. Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum akademik, melainkan juga ruang refleksi dan penguatan peran instruktur dalam mencetak guru profesional yang unggul, berintegritas, serta adaptif terhadap perkembangan zaman.

Sesi dilanjutkan dengan penyampaian materi kebijakan akademik dan kebijakan keuangan oleh Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag. bersama Prof. Dr. Jauharoti Alfin, S.Pd., M.Si.. Setelah itu, Dr. Taufik, M.Pd.I. memberikan paparan komprehensif mengenai program induksi dan persiapan Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG), yang menjadi acuan strategis bagi para instruktur dalam mendampingi peserta PPG menuju sertifikasi profesional. Dalam pemaparannya, Dr. Taufik menekankan, “Instruktur PPG bukan sekadar pengajar, tetapi juga mentor yang mendampingi peserta agar mampu memadukan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Kesiapan instruktur dalam memahami pola soal dan kebutuhan lapangan menjadi kunci keberhasilan calon guru dalam menghadapi UKMPPG.”

Sebagai bagian dari penguatan kapasitas, para peserta kemudian dibagi ke dalam beberapa tim kerja sesuai rumpun bidang masing-masing. Terdapat tim yang fokus pada GKMI (Guru Kelas MI), tim SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), tim PAI (Pendidikan Agama Islam), serta tim Fiqih. Selain itu, ada pula kelompok yang mendalami analisis soal SJT (Situational Judgment Test) dan kelompok yang secara khusus membahas studi kasus reflektif. Melalui pembagian ini, diskusi berjalan lebih fokus, mendalam, dan menghasilkan pemaparan yang memperkaya wawasan seluruh peserta.
Pada sesi malam, kegiatan semakin intens dengan pembahasan studi kasus reflektif. Setiap kelompok menganalisis empat kasus berbeda, kemudian menyajikan hasil temuannya. Pendekatan ini menumbuhkan keterampilan analitis, kemampuan solutif, dan kepekaan terhadap dinamika nyata dalam praktik pendidikan.

Hari kedua difokuskan pada pembahasan soal tryout 1–3 yang dipandu oleh tim instruktur. Kegiatan diakhiri dengan penutupan dan arahan tindak lanjut oleh Prof. Dr. Achmad Muhibin Zuhri, M.Ag., yang menekankan pentingnya kesinambungan antara penyegaran instruktur dan praktik pendampingan guru di lapangan.
Melalui penyegaran ini, FTK UINSA semakin meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan instruktur PPG yang kompeten, visioner, dan berkolaborasi aktif. Harapannya, para instruktur mampu menjadi motor penggerak lahirnya guru profesional yang siap menjawab tantangan pendidikan nasional di era globalisasi dan transformasi digital.
