Desa Gendol terletak di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, dan dikenal sebagai desa agraris dengan potensi pertanian dan peternakan yang terus berkembang. Selain itu, desa ini juga memiliki kerajinan tangan khas seperti besek, tampah, tumbu, dan keranjang bunga. Warga desa mulai memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada. termasuk limbah pertanian yang diolah menjadi pakan ternak (silase) dan pupuk organik. Semua ini menunjukkan bahwa potensi alam dan sosial desa dimaksimalkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Masyarakat Desa Gendol tidak hanya dilatih untuk mengelola sumber daya tersebut, tetapi juga diajak menyadari bahwa merekalah penggerak utama pembangunan desa. Warga terlibat aktif dalam pelatihan, praktik lapangan, dan berkomunikasi dengan lembaga formal. Partisipasi ini menjadi bukti bahwa perubahan positif bisa dimulai dari hal-hal kecil dan dilakukan bersama, dari dalam desa itu sendiri.

Dari cerita ini, penulis belajar bahwa perubahan tidak harus datang dari luar, tapi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sudah dimiliki, dengan semangat kebersamaan. Desa Gendol mengajarkan bahwa membangun bukan hanya soal fasilitas, tapi juga soal menumbuhkan semangat, memperkuat hubungan sosial, dan membangun rasa percaya diri masyarakat.