SURABAYA – Atmosfer kebanggaan dan optimisme intelektual terasa begitu kental menyelimuti ruang pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada pekan ini. Di tengah kesibukan agenda akademik akhir tahun, jajaran dekanat menerima kunjungan istimewa dari dua mahasiswa yang hendak berpamitan untuk mengemban misi akademik berskala global Selasa 23 Desember 2025. Momen ini bukan sekadar seremoni pelepasan biasa, melainkan sebuah penanda penting bahwa mahasiswa FISIP UINSA, khususnya dari Program Studi Hubungan Internasional (HI) Kelas Internasional angkatan 2023, telah siap menancapkan eksistensi mereka di panggung diplomasi dunia. Dua mahasiswa berprestasi tersebut, M. Juliansyah Akbar dan Indah Kalila Zia, hadir di hadapan Dekan dan para Wakil Dekan FISIP UINSA untuk memohon doa restu sebelum bertolak melaksanakan program magang internasional dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Luar Negeri.
Keberhasilan Akbar dan Indah menembus seleksi ketat untuk magang di perwakilan diplomatik Republik Indonesia merupakan capaian yang prestisius. M. Juliansyah Akbar akan menempatkan dirinya di garda depan diplomasi Asia Tengah dengan magang di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kazakhstan, sementara Indah Kalila Zia akan menyelami dinamika diplomasi Timur Tengah di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kedua mahasiswa muda ini dijadwalkan akan menjalani masa bakti dan pembelajaran intensif selama lima bulan penuh, terhitung mulai Januari hingga Mei 2026. Durasi yang cukup panjang ini dirancang untuk memastikan mereka tidak hanya sekadar menjadi peninjau, melainkan terlibat aktif dalam rutinitas diplomatik dan memahami kompleksitas hubungan antarnegara secara langsung di lapangan. 
Dalam pertemuan yang hangat tersebut, Dekan FISIP UINSA, Prof. Dr. H. Abd. Chalik, M.Ag., menyambut kedua mahasiswa ini dengan apresiasi tinggi. Didampingi oleh Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 2, Wakil Dekan 3, Prof. Chalik menegaskan bahwa keberangkatan ini membawa misi ganda. Selain sebagai duta universitas, mereka adalah peneliti muda yang memikul tanggung jawab intelektual. Prof. Chalik memberikan pesan tegas namun memotivasi agar Akbar dan Indah memanfaatkan kesempatan emas ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Beliau menekankan bahwa pengalaman yang didapat di Kazakhstan dan Abu Dhabi tidak boleh berhenti pada diri mereka sendiri, melainkan harus dibawa pulang dan ditularkan kepada adik-adik tingkat di kampus. Lebih jauh, Dekan mendorong agar keduanya melakukan penelitian yang berdampak (impactful research) selama di sana, menjadikan fenomena diplomatik yang mereka saksikan sebagai data empiris yang berharga untuk pengembangan keilmuan di FISIP UINSA.
Respon positif dan dukungan penuh juga mengalir dari para Wakil Dekan. Beliau bertiga sepakat bahwa program ini adalah bukti nyata dari keberhasilan internasionalisasi fakultas. Apresiasi diberikan atas keberanian dan ketangguhan mental kedua mahasiswa angkatan 2023 ini yang, meskipun tergolong masih muda, telah berani mengambil tantangan global. Para pimpinan fakultas berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan menjadi pembuka jalan (pathfinder) bagi mahasiswa lain untuk mengikuti jejak mereka. Harapannya, keberadaan mahasiswa FISIP UINSA di berbagai perwakilan RI di luar negeri dapat membawa pengaruh positif, memperkuat jejaring alumni, dan tentunya memberikan pengakuan (recognition) bahwa kualitas pendidikan di FISIP UINSA setara dengan standar kompetensi global yang dibutuhkan oleh Kementerian Luar Negeri. 
Aspek yang paling menarik dari keberangkatan ini adalah bobot akademik dari isu yang dibawa oleh kedua mahasiswa tersebut. Mereka tidak berangkat dengan tangan kosong, melainkan dengan kerangka riset yang matang dan relevan dengan isu-isu kontemporer dalam studi Hubungan Internasional. M. Juliansyah Akbar akan memfokuskan kajiannya pada isu scholarship diplomacy atau diplomasi beasiswa. Di Kazakhstan, ia akan membedah bagaimana instrumen pendidikan digunakan sebagai alat soft power untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Asia Tengah. Topik ini sangat strategis mengingat posisi Kazakhstan sebagai mitra penting Indonesia di kawasan tersebut. Sementara itu, Indah Kalila Zia membawa isu yang tak kalah krusial dan sensitif, yakni isu imigran (immigrant issue) di Abu Dhabi. Sebagai hub ekonomi Timur Tengah, Uni Emirat Arab menjadi magnet bagi pekerja migran global, dan Indah akan meneliti bagaimana perlindungan warga negara serta dinamika multikulturalisme dikelola dalam kerangka hubungan diplomatik.
Kedua topik riset yang dibawa oleh Akbar dan Indah ini dikategorikan sebagai isu high politics lintas batas yang sangat kompleks. Pemilihan topik ini menunjukkan kematangan berpikir mahasiswa FISIP UINSA yang mampu melihat melampaui permukaan. Hal ini sekaligus menjadi validasi bahwa kurikulum Hubungan Internasional di FISIP UINSA telah dirancang dengan sangat baik (strength point), di mana teori-teori yang diajarkan di dalam kelas seperti Diplomasi, Keamanan, Ekonomi Politik Internasional, dan Geopolitik sangat match atau selaras dengan realitas di lapangan. Apa yang mereka pelajari di ruang kuliah kini akan mereka uji validitasnya di meja kerja diplomatik sesungguhnya. Kesesuaian antara bekal akademik dan pengalaman lapangan ini diharapkan akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya piawai berteori, tetapi juga memiliki intuisi tajam dalam analisis kebijakan luar negeri.
Pada akhirnya, momen pamitan ini menjadi simbol dari lompatan besar FISIP UINSA menuju reputasi global. Keberangkatan Akbar ke Kazakhstan dan Indah ke Abu Dhabi pada awal tahun 2026 nanti bukan hanya perjalanan fisik melintasi benua, melainkan perjalanan intelektual yang akan membawa pulang segudang insight baru, pengalaman berharga, dan jaringan internasional. Semangat yang mereka bawa diharapkan menjadi pemicu adrenalin bagi seluruh civitas akademika FISIP untuk terus berprestasi. Dengan dukungan penuh dari manajemen fakultas, mulai dari Dekan hingga para Wakil Dekan, FISIP UINSA semakin mantap menapaki jalan sebagai pusat keunggulan pendidikan ilmu sosial dan politik yang berwawasan global, siap mencetak diplomat-diplomat masa depan yang tangguh, cerdas, dan berintegritas. Doa dan harapan seluruh warga kampus menyertai langkah mereka, menanti kepulangan mereka dengan cerita dan karya yang membanggakan. DRH
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.