FISIP UINSA – Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Tahun 2025 yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Selasa, 23 Desember 2025, menjadi momentum reflektif untuk menata arah pengembangan fakultas di tengah dinamika pendidikan tinggi yang terus berubah.
Berlangsung di Laboratorium FISIP lantai 4, RTM tidak hanya membahas capaian kinerja sepanjang tahun 2025, tetapi juga memetakan tantangan dan peluang strategis yang akan dihadapi FISIP UINSA pada tahun 2026. Rapat ini dihadiri oleh seluruh pimpinan fakultas, pengelola program studi, kepala laboratorium, dosen, dan tenaga kependidikan.
Dekan FISIP UINSA, Prof. Dr. Abdul Chalik, M.Ag., dalam sambutannya menekankan bahwa RTM merupakan ruang refleksi institusional yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk membaca arah perubahan dan merumuskan strategi pengembangan yang realistis.
“Kita tidak bisa hanya puas dengan capaian yang ada. Tantangan ke depan semakin kompleks, sehingga fakultas harus mampu membaca situasi dan merumuskan langkah-langkah strategis yang relevan,” ujar Prof. Abdul Chalik.
Ia menekankan pentingnya menyelaraskan capaian fakultas dengan kebutuhan masyarakat, perkembangan keilmuan, serta kebijakan pendidikan tinggi nasional. Menurutnya, RTM menjadi forum penting untuk memastikan bahwa kebijakan fakultas tidak berjalan reaktif, tetapi berbasis perencanaan yang matang.
Rapat dipandu oleh Wakil Dekan II FISIP UINSA, Dr. Aniek Nurhayati, M.Si., yang menyoroti perlunya pendekatan berbasis data dalam setiap pengambilan keputusan. Ia menegaskan bahwa RTM harus menghasilkan peta jalan (roadmap) pengembangan fakultas yang jelas dan terukur.
Paparan refleksi capaian 2025 disampaikan oleh Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fathoni Hakim, M.Si. Ia menguraikan bahwa sepanjang tahun 2025, FISIP UINSA telah mencatat berbagai kemajuan signifikan, khususnya dalam pemenuhan target kinerja dan penguatan sistem kelembagaan.
Namun, ia juga mengidentifikasi sejumlah tantangan yang perlu menjadi perhatian serius pada tahun 2026. Tantangan tersebut meliputi kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan sinergi antarunit kerja, serta adaptasi terhadap perubahan kebijakan dan tuntutan kualitas pendidikan tinggi.
“Tahun 2026 harus kita jadikan sebagai momentum penguatan. Beberapa capaian sudah baik, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan dan inovasi agar fakultas semakin kompetitif,” kata Fathoni Hakim.
Diskusi yang berlangsung dalam RTM menunjukkan tingginya perhatian peserta terhadap masa depan fakultas. Para Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Laboratorium, serta dosen menyampaikan berbagai usulan strategis, mulai dari pengembangan kurikulum yang lebih responsif, peningkatan kualitas pembelajaran, hingga penguatan peran laboratorium sebagai pusat kegiatan akademik dan riset.
FISIP UINSA menegaskan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan dan menjaga relevansi institusi di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang. Melalui RTM ini, FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya menegaskan posisinya sebagai fakultas yang tidak hanya berorientasi pada capaian administratif, tetapi juga pada penguatan kualitas akademik dan kontribusi keilmuan bagi masyarakat luas. (BsR)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.