SURABAYA – Di tengah dinamika sosial masyarakat urban yang semakin kompleks pada tahun 2025, peran perguruan tinggi dalam mencetak sosiolog yang tidak hanya pandai berteori tetapi juga terampil dalam riset terapan menjadi sangat krusial. Menjawab tantangan tersebut, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengambil langkah strategis dengan melakukan kunjungan benchmarking sekaligus penandatanganan Implementation of Agreement (IoA) ke Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS). Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 5 Desember 2025 ini, menjadi tonggak sejarah baru bagi kedua institusi dalam upaya memperkuat basis akademik, khususnya dalam pengembangan kurikulum dan penguatan fungsi Laboratorium Sosiologi yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Delegasi dari Prodi Sosiologi FISIP UINSA hadir dengan semangat kolaborasi penuh, dipimpin langsung oleh Kaprodi Sosiologi UINSA, Dr. Dwi Setianingsih, M. Pd I. Mengingat fokus utama kunjungan ini adalah penguatan infrastruktur riset dan laboratorium, beliau didampingi oleh tim inti pengembangan Laboratorium Sosiologi UINSA yang terdiri dari para akademisi berpengalaman, yakni Dr. Amal Taufiq, M. Si, Bapak Husnul Muttaqin, M.S.I, dan Ibu Azizah, M. Si. Kehadiran tim laboratorium secara spesifik ini menunjukkan keseriusan UINSA dalam membedah aspek teknis dan metodologis pengembangan pusat riset sosial, memastikan bahwa kunjungan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah langkah teknis untuk peningkatan mutu akademik.
Kedatangan rombongan disambut dengan atmosfer penuh kehangatan, kekeluargaan, dan profesionalisme oleh jajaran pimpinan FISIP UWKS. Sebagai tuan rumah yang apresiatif terhadap inisiatif kolaborasi ini, UWKS menghadirkan formasi lengkap pimpinan fakultas untuk menyambut mitra strategis mereka. Hadir dalam penyambutan tersebut adalah Dekan FISIP UWKS, Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si, didampingi oleh Wakil Dekan Bidang 1 & 3, Dr. Abdus Sair, S.Sos., M.Sosio, serta Wakil Dekan Bidang 2 & 4, Dr. Mandra Nur Alia, S.Hub.Int., M.IP. Turut hadir pula Kaprodi Sosiologi UWKS, Yelly Elanda, S.Sos., M.A, Sekprodi Sosiologi UWKS, Umar Sholahudin, M. Sosio, beserta jajaran dosen Sosiologi UWKS lainnya. Pertemuan ini menjadi forum diskusi substansial yang mempertemukan dua perspektif akademik dari perguruan tinggi negeri dan swasta, menciptakan sintesis pemikiran yang kaya akan gagasan baru bagi kemajuan ilmu sosiologi di Jawa Timur. 
Inti dari pertemuan strategis ini adalah kesepakatan tertulis melalui penandatanganan IoA yang menjadi landasan gerak bagi kedua institusi ke depannya. Dalam diskusi mendalam yang terjadi antar kedua belah pihak, disepakati bahwa laboratorium sosiologi di era modern tidak boleh lagi dipandang sebagai ruang pelengkap atau sekadar tempat penyimpanan alat, melainkan harus bertransformasi menjadi “jantung” dari aktivitas akademik. Hasil kesepakatan menegaskan bahwa Prodi Sosiologi UINSA dan Prodi Sosiologi UWKS akan melakukan kolaborasi pengembangan kegiatan laboratorium sosiologi secara menyeluruh dalam bingkai Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam aspek pendidikan, kedua prodi sepakat untuk saling meninjau dan mengembangkan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan laboratorium. Hal ini bertujuan agar mata kuliah yang diajarkan di kelas memiliki relevansi langsung dengan praktik pengumpulan dan analisis data di laboratorium. Benchmarking kurikulum ini diharapkan menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori klasik dan modern, tetapi juga adaptif terhadap isu-isu kontemporer serta mahir menggunakan perangkat lunak analisis data sosial terbaru. Sinergi ini menjamin bahwa mahasiswa dari kedua kampus akan mendapatkan standar pengajaran yang kompetitif dan sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang menginginkan analis sosial yang handal.
Sementara itu, dalam bidang penelitian, Laboratorium Sosiologi UINSA dan UWKS diproyeksikan menjadi pusat data bersama yang dinamis. Rencana penelitian kolaboratif akan difokuskan pada pemetaan masalah sosial di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Dengan menggabungkan sumber daya peneliti dari kedua kampus, diharapkan lahir riset-riset yang tajam, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis. Kolaborasi riset ini tidak hanya akan meningkatkan publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa, tetapi juga memberikan potret data yang akurat mengenai kondisi masyarakat terkini.
Lebih jauh lagi, hilirisasi fungsi laboratorium disepakati untuk diwujudkan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang berdampak nyata. Data dan hasil riset laboratorium tidak akan dibiarkan menumpuk di perpustakaan, melainkan diterjemahkan menjadi program pemberdayaan atau rekomendasi kebijakan (policy brief) bagi pemerintah daerah maupun komunitas masyarakat yang membutuhkan pendampingan sosial. Melalui penguatan fungsi laboratorium dalam pengabdian masyarakat ini, sosiologi hadir sebagai ilmu yang membumi (down to earth), di mana masalah-masalah seperti kemiskinan urban, konflik sosial, atau pemberdayaan komunitas dapat ditangani dengan pendekatan yang lebih ilmiah dan terukur.
Langkah benchmarking dan kerja sama ini memberikan manfaat besar yang melampaui batas-batas kampus. Bagi mahasiswa, adanya pengembangan laboratorium sosiologi memungkinkan mereka mempraktikkan analisis sosial dengan data riil dan metode modern, memberikan pengalaman belajar yang jauh lebih kaya. Bagi akademisi, pertukaran kurikulum memperkaya khazanah keilmuan dan menciptakan ekosistem akademik yang lebih dinamis. Akhirnya, pertemuan ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh jajaran pimpinan dan dosen yang hadir untuk segera merealisasikan program kerja di awal tahun ajaran mendatang, menjadikan kolaborasi antara UINSA dan UWKS sebagai model percontohan sinergi perguruan tinggi yang produktif dan bermanfaat luas. DRH
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.