Prestasi kembali ditorehkan oleh mahasiswa Prodi Ilmu Hadits (ILHA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF). Kali ini, Aida Hidayatul Mustafidah atau yang kerap di sapa Aida merupakan mahasiswa semester 4 yang berhasil mengharumkan nama Fakultas dan Universitas dengan menyabet Juara 1 Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) se-Jawa Timur. Lomba ini diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Kabupaten Ponorogo.
MSQ merupakan salah satu cabang lomba yang sangat unik dan mendalam. Dalam MSQ, peserta yang terdiri dari tiga orang harus menyampaikan pesan dakwah al-Qur’an melalui gabungan antara tilawah (bacaan ayat), terjemah, dan syarahan (penjelasan makna dan pesan ayat). Lomba ini tidak hanya menekankan pada keindahan suara, tetapi juga pemahaman yang mendalam, serta kerja sama tim.
Mahasiswa berprestasi ini mengikuti lomba MSQ secara berkelompok bersama dua mahasiswa dari Fakultas yang berbeda-beda. Mesti berasal dari latar belakang akademik yang beragam, kekompakan dan semangat dakwah menjadi kekuatan utama kelompok mereka dalam menyampaikan pesan-pesan al-Qur’an yang menyentuh hati.
Prestasi Aida pada lomba MSQ ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, ia juga pernah meraih banyak pencapaian di bidang dakwah dan seni baca al-Qur’an. Salah satu yang terbaru yakni Juara Harapan 1 Cabang Tilawah dalam ajang Lentera Kreasi Islam 2025 tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) pada 28 Juni 2025.
Berbedaa dengan pengalaman yang sebelumnya, kali ini ia tidak bertugas sebagai pensyarah sebagaimana yang pernah ia lakukan dalam ajang serupa pada tahun 2021. Dalam lomba ini, ia mengambil peran sebagai qari’ah, yakni pembaca ayat al-Qur’an dalam lomba MSQ. Perubahan peran ini menjadi tantangan tersendiri bagi Aida. “Ini merupakan pengalaman pertama kali saya menjadi qari’ah dalam grup. Tentu saya perlu latihan suara setiap hari, mengulang maqra’, berlatih tilawah di depan banyak orang sebagai latihan mental,” ujarnya.
Selain itu, adaptasi dalam bekerja sama dengan tim lintas Fakultas juga menjadi tantangan tersendiri. MSQ bukan hanya menampilkan kemampuan individu, tetapi juga kekompakan tim, keselarasan dalam menyampaikan pesan dakwah, serta kemampuan menjalin komunikasi antar anggota menjadi kunci keberhasilan.
Dalam penampilannya bersama tim, Aida dan kelompoknya mengangkat pesan utama bahwa al-Qur’an harus dijadikan pedoman hidup, terutama bagi generasi muda yang menjadi tumpuan masa depan umat. Dalam era modern yang penuh tantangan moral dan sosial, nilai-nilai al-Qur’an menjadi cahaya penuntun. “al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga harus diamalkan. Nilai-nilainya menjadi pemandu hidup dalam situasi zaman yang semakin kompleks,” jelasnya.
Lebih dari sekadar lomba, ajang MSQ ini ia maknai sebagai panggung syi’ar untuk menyampaikan pesan suci Al-Qur’an kepada masyarakat. Ia berharap keikutsertaannya bisa memotivasi mahasiswa lain untuk terlibat aktif dalam dunia dakwah melalui berbagai media yang tersedia.
Sebagai peserta yang telah menorehkan prestasi, Aida menyampaikan harapannya bagi teman-teman mahasiswa lain yang tengah atau akan mengikuti lomba serupa. Menurutnya, lomba bukan semata soal kemenangan, tetapi juga sebagai wadah untuk mengasah potensi diri, memperluas wawasan dakwah, dan menambah keberkahan ilmu. “Jadikan lomba ini sebagai ajang menambah amal. Jangan sekadar mengejar juara, tapi jadikan penampilan sebagai jalan dakwah dan media untuk memperluas tali persaudaraan,” pesan Aida penuh semangat.
Prestasi Aida Hidayatul Mustafidah menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa FUF tidak hanya unggul dalam ranah akademik, tetapi juga mampu menampilkan kualitas luar yang luar biasa. Dengan pencapaian ini, harapannya adalah semakin banyak mahasiswa yang terdorong untuk aktif dalam kegiatan keilmuan dan dakwah, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan akademik dan sosial.
Penulis: Siti Uswatun Khasanah
Editor: Khalimatu Nisa