
BOGOR – Enam mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya, berhasil mengikuti kegiatan Hyundai Eco Summit 2025. Kegiatan berskala nasional yang mengangkat isu lingkungan dan keberlanjutan ini diselenggarakan pada 15–16 November 2025 di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, dan menjadi ajang pertemuan bagi generasi muda yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan teknologi hijau.
Hyundai Eco Summit 2025 merupakan program tahunan pertama yang digagas oleh Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) sebagai bentuk komitmen industri otomotif terhadap transisi energi bersih dan penguatan literasi lingkungan di kalangan mahasiswa. Tahun ini, kegiatan tersebut diikuti oleh 70 peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Acara dibuka oleh Kepala Departemen Hubungan Eksternal HMMI, Bapak Ade Mahendra, yang dalam sambutannya menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan perubahan iklim global.
Pada hari pertama, peserta mengikuti rangkaian Model United Nations (MUN) yang mengangkat isu-isu strategis terkait energi terbarukan. Dua council yang dibuka dalam kegiatan ini adalah United Nations Environment Programme (UNEP) dengan topik Promoting Renewable Electricity for a Sustainable Future, serta United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dengan topik Advancing Hydrogen Technology for a Low-Carbon Future. Melalui simulasi diplomasi internasional ini, mahasiswa dilatih untuk merumuskan argumen berbasis data, membangun negosiasi multilateral, serta menawarkan pendekatan kebijakan yang futuristik dan solutif untuk mendorong percepatan energi hijau.
Sesi MUN tersebut secara resmi ditutup oleh Vice President Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Ibu Chang Haelim. Dalam penutupannya, beliau mengapresiasi dinamika diskusi para peserta yang dianggap mencerminkan kesadaran baru generasi muda terhadap isu keberlanjutan. Ia juga menekankan bahwa penguasaan isu lingkungan bukan hanya kebutuhan akademik, tetapi bagian dari kompetensi global yang harus dimiliki mahasiswa Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Memasuki hari kedua, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Eco-Workshop dan Eco-Talkshow. Pada sesi ini, peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga memperoleh pengalaman praktik melalui kegiatan Eco-Print, yakni teknik pewarnaan alami menggunakan daun dan tumbuhan. Melalui workshop tersebut, mereka diajak memahami bagaimana eksplorasi kreativitas dapat berjalan seiring dengan prinsip keberlanjutan. Sementara dalam Eco-Talkshow, peserta berdiskusi mengenai isu-isu konservasi hutan, pentingnya menjaga biodiversitas, serta tantangan ekologis yang dihadapi Indonesia saat ini.

Partisipasi mahasiswa HI FISIP UINSA dalam Hyundai Eco Summit 2025 menjadi bukti penguatan kapasitas akademik dan diplomatik mahasiswa dalam merespons isu global kontemporer. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan tentang kebijakan lingkungan, tetapi juga membangun jejaring nasional dan kemampuan advokasi isu keberlanjutan yang sangat relevan dengan disiplin Hubungan Internasional.
(Kontributor: Kusmawardany Zainuddin & R. Ayu Kamiliya Z.)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.