Surabaya (04/10/2025) — INOVERSE LAB Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menyelenggarakan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi seluruh mahasiswa baru Program Studi Teknik Sipil.
Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam dunia teknik dan konstruksi. Sebagai calon insinyur, mahasiswa Teknik Sipil dituntut tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap penerapan K3 di setiap aktivitas kerja.
Pelatihan K3: Sinergi antara Teori dan Aksi di Lapangan
Pelatihan ini terdiri dari dua bagian, yakni sesi teori melalui Zoom Meeting dan praktik lapangan secara langsung.
Pada sesi teori, mahasiswa memperoleh wawasan mengenai prinsip dasar keselamatan kerja, jenis-jenis alat pelindung diri, serta strategi pencegahan risiko di tempat kerja. Materi ini menjadi dasar penting sebelum mahasiswa turun langsung ke lapangan.
Sementara itu, kegiatan praktik lapangan dilaksanakan pada Sabtu, 04 Oktober 2025, bertempat di Kampus 2 UINSA, pukul 07.00–12.00 WIB. Dalam sesi ini, para peserta dilatih untuk menghadapi berbagai simulasi kondisi darurat yang berpotensi terjadi di dunia konstruksi maupun kehidupan sehari-hari.
Rangkaian Kegiatan Praktik
Adapun praktik yang dilakukan mencakup:
- Pemadaman api dengan karung goni, melatih keterampilan dasar penanganan kebakaran ringan.
- Pemadaman api menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), dengan teknik penggunaan yang aman dan efektif.
- Pengenalan dan praktik penggunaan Hydrant, untuk memahami sistem pemadam kebakaran berskala besar.
- Prosedur keselamatan saat terjebak di dalam lift, menanamkan ketenangan dan langkah penyelamatan yang benar.
Kegiatan ini dipandu oleh tiga instruktur profesional, yaitu Danru Ali, Danru Udin, dan Danru Andi, yang memberikan pelatihan langsung disertai demonstrasi di lapangan.
Membangun Budaya Keselamatan di Dunia Teknik
Melalui pelatihan ini, mahasiswa Teknik Sipil diharapkan mampu menanamkan budaya keselamatan sejak dini, baik di kampus maupun saat menjalani kegiatan proyek di masa depan. Dengan pemahaman K3 yang kuat, mereka tidak hanya siap menjadi tenaga profesional, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
Keselamatan bukan sekadar kewajiban, tetapi pondasi utama menuju profesionalisme sejati di dunia teknik.
