Surabaya (12/09/2024) — INOVERSE LAB FST UINSA kembali mengadakan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya penerapan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan akademik maupun profesional. Sebagai calon arsitek yang akan terjun ke dunia lapangan dan konstruksi, mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman serta keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat dan menerapkan standar keamanan kerja.
Dari Teori ke Praktik Langsung

Pelatihan K3 dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu K3 Teori melalui Zoom Meeting dan K3 Praktik secara langsung di lapangan. Setelah sebelumnya mendapatkan materi tentang konsep dasar K3 dan prosedur keselamatan, mahasiswa Arsitektur melanjutkan kegiatan K3 Praktik pada Sabtu, 12 September 2024 bertempat di Kampus 2 UINSA.
Dalam sesi praktik, para peserta berlatih secara langsung menghadapi berbagai situasi darurat dan simulasi keselamatan, yang meliputi:
- Pemadaman Api dengan Cara Konvensional Menggunakan Karung Goni

Peserta dilatih memadamkan api kecil dengan cara tradisional menggunakan karung goni yang dibasahi air. Teknik ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengendalikan api tanpa alat khusus saat keadaan darurat, misalnya ketika sumber api masih kecil dan APAR belum tersedia. Metode ini menekankan pentingnya ketenangan, kecepatan, dan ketepatan dalam menangani kebakaran awal.
2. Pemadaman Api Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Pada sesi ini, mahasiswa diperkenalkan cara mengenali jenis APAR berdasarkan bahan isinya (seperti CO₂, dry chemical powder, atau foam), serta teknik penggunaan yang benar dengan metode PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep). Peserta diajarkan untuk menarik pin pengaman, mengarahkan nozzle ke sumber api, menekan tuas, dan menyapu area api secara perlahan hingga padam.
3. Pengenalan Cara Penggunaan Hydrant

Peserta diperlihatkan struktur dan fungsi sistem hydrant, mulai dari hose, nozzle, hingga sumber air bertekanan. Dalam praktiknya, mahasiswa belajar membuka katup hydrant, menghubungkan selang, serta mengarahkan semprotan air dengan tekanan tinggi secara aman. Pengetahuan ini sangat penting terutama bagi lingkungan gedung bertingkat atau area publik yang memiliki sistem pemadam terpusat.
4. Penjelasan Prosedur Keselamatan Jika Terjebak di Dalam Lift

Dalam situasi darurat seperti lift macet atau mati listrik, mahasiswa diberi edukasi mengenai langkah-langkah aman yang harus dilakukan. Peserta diingatkan untuk tidak panik, tidak memaksa membuka pintu lift, dan segera menekan tombol alarm atau interkom untuk menghubungi petugas keamanan. Narasumber juga menjelaskan posisi tubuh yang aman saat lift mengalami hentakan mendadak, serta pentingnya menunggu bantuan dari tim teknis atau pemadam kebakaran.
Seluruh kegiatan praktik dipandu oleh tim instruktur berpengalaman, yaitu Danru Ali, Danru Udin, dan Danru Andi, yang dengan jelas menjelaskan langkah-langkah keselamatan serta memperagakan langsung teknik penanganan keadaan darurat di lapangan.
Membangun Budaya Aman Sejak di Bangku Kuliah
Pelatihan ini menjadi langkah nyata Prodi Arsitektur dalam mendukung penerapan budaya Safety Awareness di lingkungan kampus. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori keselamatan, tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung di lapangan, terutama saat bekerja di area proyek, studio, dan laboratorium.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme. Para mahasiswa tampak bersemangat mengikuti setiap sesi simulasi, menunjukkan komitmen untuk menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas akademik dan profesional.
Bersama, kita ciptakan masa depan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih aman.


