
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali menunjukkan perannya dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Kali ini, UINSA menjadi tuan rumah penyelenggaraan Coaching Mandiri Enumerator Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) 2025 yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, bertempat di Ruang Pertemuan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UINSA pada Jumat (19/9).
Acara ini diikuti para enumerator yang akan bertugas memetakan daerah rawan radikalisme-terorisme di Jawa Timur, dengan sebagian besar mengikuti secara daring. UINSA tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga mendukung penuh agenda kampanye toleransi, moderasi, Islam wasathiyah, serta gerakan kontra-radikalisme.

Keterlibatan aktif datang dari dua dosen UINSA, yakni Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., dan Dr. H. Muhammad Fahmi, M.Hum., M.Pd. Prof. Husniyatus yang juga Ketua FKPT Jatim menekankan pentingnya memperkuat kapasitas enumerator. “Survei ini bukan hanya tentang data, melainkan juga bagian dari ikhtiar menjaga persatuan bangsa dan menguatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya radikalisme,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Muhammad Fahmi, selaku Kabid Agama FKPT Jatim sekaligus dosen PAI FTK UINSA, menambahkan perspektif akademis. Ia menekankan bahwa enumerator tidak sekadar bertugas mengumpulkan data, tetapi juga menjadi agen penyebar nilai-nilai Islam moderat. “Kegiatan ini sejalan dengan visi PAI FTK UINSA yang menekankan pengajaran, penelitian, dan pengabdian di bidang pendidikan agama Islam wasathiyah. Enumerator perlu membawa semangat rahmatan lil ‘alamin ke masyarakat,” jelasnya.
Selain kontribusi gagasan dari dosen UINSA, peserta coaching juga mendapatkan materi teknis. Kabid Penelitian dan Pengkajian, Muchamad Arifin, mengingatkan pentingnya kesiapan dokumen dan perangkat kerja, sedangkan Ahmad Nur Muhaimin memberikan panduan penggunaan aplikasi survei agar data yang dihasilkan akurat.

Kehadiran UINSA sebagai tuan rumah menegaskan peran perguruan tinggi ini tidak hanya dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam penguatan nilai kebangsaan. Dukungan UINSA dinilai strategis karena mempertemukan akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam satu ruang untuk mendorong upaya bersama melawan radikalisme.
Acara yang berlangsung secara hangat ini dihadiri langsung oleh jajaran FKPT Jatim, antara lain Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, Muchamad Arifin, Dr. Muhammad Fahmi, Hj. Faridatul Hanum, serta tim satgas FKPT Jatim. Sementara jajaran FKPT Jatim yang hadir secara daring adalah Prof. Mutimmatul Faidah (Bendahara), Dhoni (Sekretaris), Arik (Kabid Pemuda, Pendidikan, dan Olahraga), Shavira (Kabid Media). Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat sinergi pencegahan radikalisme sekaligus meneguhkan peran UINSA sebagai pusat kajian moderasi beragama di Jawa Timur.