Pusat Pengembangan Bahasa (P2B)
December 19, 2025

Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel Pimpin FGD Konsorsium Pusat Bahasa PTKI 2026–2030

Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel Pimpin FGD Konsorsium Pusat Bahasa PTKI 2026–2030

Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Dr. Mohamad Budiono, M.Pd.I memimpin kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Konsorsium Pusat Bahasa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (KPB PTKI) yang diselenggarakan di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam merumuskan arah kebijakan dan program prioritas Konsorsium Pusat Bahasa PTKI untuk periode 2026–2030. Dr.Mohamad Budiono, M.Pd.I terpilih sebagai ketua Konsorsium Pusat Bahasa PTKI untuk periode 2026–2030 pada rapat kerja sebelumnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

FGD tersebut dihadiri oleh para pimpinan pusat bahasa PTKI dari berbagai wilayah di Indonesia serta pemangku kepentingan terkait. Kegiatan diawali dengan agenda silaturrahim Konsorsium Pusat Bahasa PTKI dengan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Diktis, Prof. Dr. Sahiron, M.A., menyampaikan arahan langsung mengenai penguatan peran strategis Konsorsium Pusat Bahasa dalam mendukung peningkatan mutu layanan kebahasaan di lingkungan PTKI.

Dalam arahannya, Prof. Sahiron menegaskan bahwa pusat bahasa PTKI memiliki posisi yang sangat penting dalam mendukung internasionalisasi perguruan tinggi, peningkatan daya saing lulusan, serta penguatan moderasi beragama melalui penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Oleh karena itu, Konsorsium Pusat Bahasa diharapkan mampu berperan sebagai think tank sekaligus motor penggerak pengembangan kebijakan kebahasaan yang adaptif, terstandar, dan berkelanjutan.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala PPB UINSA selaku pimpinan FGD menekankan pentingnya konsolidasi antar pusat bahasa PTKI agar memiliki visi bersama dan langkah strategis yang terarah. Ia menyampaikan bahwa FGD ini tidak hanya menjadi ruang diskusi konseptual, tetapi juga wadah untuk menghasilkan rumusan program konkret yang dapat diimplementasikan secara kolaboratif oleh seluruh anggota konsorsium.

“FGD ini dirancang untuk merumuskan arah kebijakan sekaligus menyusun program-program prioritas Konsorsium Pusat Bahasa PTKI untuk lima tahun ke depan. Kita ingin memastikan bahwa pusat bahasa PTKI tidak hanya berfungsi sebagai unit layanan, tetapi juga sebagai pusat inovasi kebahasaan yang responsif terhadap tantangan global,” ujarnya.

Sejumlah agenda strategis menjadi fokus pembahasan dalam FGD tersebut. Pertama, penyusunan Anggaran Rumah Tangga (ART) Konsorsium Pusat Bahasa PTKI sebagai landasan kelembagaan dan tata kelola organisasi. ART ini diharapkan mampu memperjelas struktur, mekanisme kerja, serta pola koordinasi antar pusat bahasa di lingkungan PTKI.

Kedua, standardisasi soal tes Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang digunakan di PTKAI. Standardisasi ini dipandang penting untuk menjamin mutu, kesetaraan, dan kredibilitas hasil tes kebahasaan, baik untuk keperluan akademik, sertifikasi, maupun persyaratan kelulusan dan mobilitas internasional mahasiswa dan dosen.

Ketiga, pengembangan layanan kebahasaan berbasis income generating serta optimalisasi pemanfaatan media sosial. Pusat bahasa PTKAI didorong untuk mengembangkan layanan pelatihan, tes, dan pendampingan bahasa yang profesional dan berdaya saing, sekaligus memanfaatkan media digital sebagai sarana promosi, edukasi, dan perluasan jangkauan layanan kepada masyarakat.

Keempat, perumusan model kerja sama luar negeri di bidang pengajaran dan pengukuran bahasa asing. Kerja sama ini mencakup kolaborasi dengan lembaga internasional, universitas mitra, serta penyedia tes bahasa global, guna meningkatkan kualitas layanan, pengakuan internasional, dan peluang pertukaran akademik bagi civitas akademika PTKAI.

Melalui FGD ini, Konsorsium Pusat Bahasa PTKI diharapkan mampu menghasilkan peta jalan pengembangan kebahasaan yang komprehensif, terintegrasi, dan berorientasi pada mutu. Kepala PPB UINSA menutup kegiatan dengan menegaskan komitmen UIN Sunan Ampel Surabaya untuk terus berperan aktif dalam penguatan jejaring pusat bahasa PTKAI demi mendukung transformasi pendidikan tinggi keagamaan Islam yang unggul dan berdaya saing global.

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita