Program Studi (Prodi) Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), melakukan kunjungan akademik ke Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Selasa (11/11). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antar perguruan tinggi, khususnya dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Rombongan UINSA terdiri dari 10 dosen yang dipimpin oleh Dr. Muhammad Khodafi, M.Si., selaku Wakil Dekan 3 FAH UINSA, disambut hangat oleh Prof. Dr. paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si., M.Sc., selaku Wakil Dekan 1 FKIP UNS, beserta jajaran dosen. Pertemuan berlangsung di ruang sidang lantai 2 Gedung FKIP UNS dengan suasana akrab dan penuh semangat kolaboratif. Dalam sambutannya, keduanya menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat strategis dan merupakan bagian dari upaya kedua lembaga untuk memperluas jejaring akademik antar prodi sejenis, sekaligus menggali potensi kerja sama strategis di bidang keilmuan dan penelitian sejarah.
Sementara itu, dalam perbincangan lebih intens, Dr. Musa Pelu, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UNS, dan Dr. Nyong ETIS, M.Fil.I., selaku Kaprodi Sejarah Peradaban Islam FAH UINSA, menilai bahwa kerja sama lintas institusi dan disiplin ilmu menjadi kunci untuk memperkuat pengembangan kedua lembaga. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyepakati beberapa bentuk kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (MoA) antarprodi. Ada beberapa fokus yang menjadi prioritas: (1) Pendidikan dan Kurikulum – Pertukaran dosen dan mahasiswa untuk kegiatan kuliah tamu, seminar, serta pengembangan kurikulum berbasis outcome-based education (OBE); (2) Penelitian Bersama – Kolaborasi riset bertema sejarah, termasuk publikasi bersama di jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi; dan (3) Pengabdian kepada Masyarakat – Program literasi sejarah bagi masyarakat, pelatihan penulisan sejarah lokal, dan pendampingan pelestarian situs sejarah berbasis komunitas. Rencana kerja tersebut mendapat sambutan positif dari peserta yang hadir.
Selain pertemuan resmi antar dosen, mahasiswa kedua prodi juga terlibat aktif dalam diskusi melalui kuliah umum yang bertema menguak ingatan kolektif sejarah di tanah Surakarta. Antusiasme peserta menandai harapan besar terhadap keberlanjutan hubungan kedua institusi. Di akhir kegiatan, kedua pihak menyampaikan komitmen untuk menindaklanjuti hasil pertemuan dan nota kesepahaman yang telah diresmikan. Kegiatan kunjungan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.15 WIB tersebut ditutup dengan sesi foto bersama dan pertukaran cendera mata sebagai simbol persahabatan akademik antara kedua institusi.
Dengan terjalinnya sinergi antara Prodi SPI FAH UINSA dan Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNS, diharapkan lahir berbagai inovasi kolaboratif yang memperkuat pelaksanaan tridharma perguruan tinggi serta mendorong kemajuan studi sejarah di Indonesia.