Prodi Hubungan Internasional
October 1, 2024

Jasa Konsultan Community Development dengan Pendekatan PAR

Jasa Konsultan Community Development dengan Pendekatan PAR

Pengembangan masyarakat (community development) adalah sebuah proses di mana anggota komunitas mengambil tindakan kolektif untuk menghasilkan solusi atas permasalahan bersama. Dalam spektrum pendekatan partisipatif, Participatory Action Research (PAR) atau Riset Aksi Partisipatoris menempati posisi sentral sebagai sebuah filosofi dan metodologi yang menekankan pada partisipasi, aksi, dan riset secara terintegrasi. Prinsip fundamental PAR adalah bahwa penelitian dan tindakan harus dilakukan ‘bersama’ masyarakat, bukan ‘pada’ atau ‘untuk’ masyarakat. Pendekatan ini secara sadar menantang model riset konvensional dengan memposisikan anggota komunitas sebagai rekan peneliti (co-researchers) yang setara.

Pentingnya pendekatan PAR adalah untuk mendemokratisasi proses produksi pengetahuan dan memastikan bahwa perubahan sosial yang terjadi benar-benar berakar pada pengalaman dan aspirasi masyarakat yang terdampak. Banyak program pembangunan gagal karena solusi yang ditawarkan tidak sesuai dengan pemahaman masyarakat tentang masalah mereka sendiri. PAR mengatasi hal ini dengan memberdayakan komunitas untuk secara kolektif melakukan penyelidikan, menganalisis sejarah dan struktur sosial yang membentuk masalah mereka, dan bereksperimen dengan solusi-solusi yang mereka rancang sendiri. PAR adalah alat yang kuat untuk membangun kesadaran kritis dan kapasitas kolektif untuk perubahan.

Tujuan utama dari layanan konsultasi PAR ini adalah untuk memfasilitasi sebuah siklus pembelajaran dan tindakan kolektif yang memberdayakan. Luaran yang diharapkan tidak hanya berupa dokumen riset, tetapi sebuah proses transformasi sosial. Output konkret dari proses PAR meliputi: laporan riset partisipatif yang ditulis bersama komunitas dan mencerminkan perspektif mereka; terlaksananya aksi-aksi kolektif yang dirancang untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi; serta yang terpenting, peningkatan kesadaran kritis dan kapasitas organisasi di dalam komunitas itu sendiri, sehingga mereka dapat melanjutkan siklus perubahan secara mandiri di masa depan.

Metodologi PAR yang kami fasilitasi berjalan dalam sebuah siklus yang dinamis dan berulang, yang sering digambarkan sebagai spiral tindakan dan refleksi. Proses ini umumnya melibatkan empat momen kunci yang saling terkait: Perencanaan (Plan), di mana komunitas secara partisipatif mengidentifikasi masalah dan merencanakan tindakan; Tindakan (Act), yaitu implementasi dari rencana yang telah disepakati; Observasi (Observe), di mana komunitas secara sistematis mengamati dan mendokumentasikan proses dan konsekuensi dari tindakan mereka; dan Refleksi (Reflect), momen di mana komunitas menganalisis hasil observasi untuk pembelajaran dan merencanakan siklus tindakan berikutnya. Peran kami adalah sebagai fasilitator yang memandu proses ini agar berjalan secara kolaboratif dan rigorous.

FISIP UINSA memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memfasilitasi proses PAR karena pendekatan ini selaras dengan komitmen kami pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Pengalaman kami dalam program Desa Binaan Berbasis Riset dan KKN Tematik telah melatih kami untuk bekerja secara kolaboratif dengan komunitas dalam mengidentifikasi masalah dan merancang solusi. Keunggulan kami diperkuat oleh tim pakar yang menguasai metodologi penelitian partisipatif.

PROF. DR. ABDUL CHALIK, M. Ag, adalah seorang Guru Besar yang secara spesifik memiliki keahlian dalam Community Based Participatory Research (CBPR), sebuah pendekatan yang serumpun dengan PAR. Beliau didukung oleh Dr. Moh. Ilyas Rolis, M.Si, yang memiliki kepakaran dalam pemberdayaan sosial dan penguatan komunitas, serta Dr. Amin Tohari, M.Si., seorang ahli sosiologi pembangunan pedesaan yang memahami dinamika masyarakat akar rumput. Tim Pusat Kajian FISIP UINSA juga didukung oleh segenap civitas akademika: 42 orang dosen serta 10 orang tenaga kependidikan dengan pengalaman yang teruji di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Perubahan sejati tidak dapat dipaksakan dari luar; ia harus tumbuh dari dalam. Jika organisasi Anda berkomitmen pada pemberdayaan sejati, maka pendekatan PAR adalah jalan yang harus ditempuh. FISIP UINSA mengundang Anda untuk bermitra dalam memfasilitasi proses di mana masyarakat tidak lagi menjadi objek pembangunan, melainkan subjek yang berdaulat atas perubahan mereka sendiri. Mari bersama-sama kita ubah paradigma riset dari alat ekstraksi pengetahuan menjadi alat pembebasan dan aksi kolektif. Hubungi Whatsapp ……. (FISIP UINSA)

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita