ISLAM DAN RADIKALITAS PEREMPUAN: Konstruksi Gerakan Teroris pada Pelaku Teror dan Simpatisan ISIS
Penulis: Aniek Nurhayati
Penyunting: M. Yusuf
Desain Sampul : Ucup
Layouter : Ucup
Hlm : xii + 152 hal; 14,8 x 21 cm
ISBN : Proses
SINOPSIS:
Buku Islam dan Radikalitas Perempuan: Konstruksi Gerakan Teroris pada Pelaku Teror dan Simpatisan ISIS mengungkap sisi lain dari radikalisme dan terorisme yang jarang disorot, yakni keterlibatan perempuan. Dalam konteks sosial-politik Indonesia yang kompleks, buku ini mempertanyakan bagaimana perempuan dapat menjadi bagian dari jaringan teror seperti ISIS. Melalui riset lapangan, wawancara mendalam, dan analisis sosial-keagamaan, penulis menelusuri proses ideologisasi, motivasi, serta peran perempuan yang terlibat baik sebagai pelaku teror maupun simpatisan yang mendukung gerakan tersebut.
Buku ini membedakan tiga varian perempuan dalam lingkaran radikalisme: pertama, perempuan simpatisan ISIS yang memutuskan untuk terlibat dalam aksi teror; kedua, perempuan yang berniat hijrah ke Suriah sebagai bentuk ketaatan ideologis tanpa niat melakukan kekerasan; dan ketiga, perempuan yang terlibat secara tidak sadar karena suaminya menjadi bagian dari jaringan teror. Ketiga varian ini menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam gerakan radikal tidak bersifat tunggal, melainkan hasil dari konstruksi sosial, keagamaan, dan gender yang saling berkelindan. Terorisme dalam hal ini tidak hanya dipahami sebagai tindakan politik, tetapi juga sebagai produk dari interpretasi keagamaan yang menyimpang, tekanan sosial, serta pencarian makna diri yang dimanipulasi oleh ideologi kekerasan.
Dengan pendekatan analitis dan humanis, buku ini mengajak pembaca memahami radikalisme dari perspektif yang lebih luas—melampaui stigma dan label yang sering melekat pada perempuan pelaku teror. Ia menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya menjadi korban, tetapi juga dapat menjadi aktor aktif sekaligus memiliki potensi besar sebagai agen perdamaian bila diberi ruang untuk rekontekstualisasi ajaran agama dan reintegrasi sosial. Lebih dari sekadar kajian tentang terorisme, Islam dan Radikalitas Perempuan menjadi refleksi penting tentang bagaimana ideologi dapat membentuk, mengikat, dan akhirnya membebaskan individu dari lingkar kekerasan, menjadikannya bacaan wajib bagi akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, serta masyarakat yang peduli terhadap isu perempuan, agama, dan keamanan nasional.