Fakultas Ushuludin & Filsafat
August 5, 2025

Inspiratif! Kisah Lidya Karmalia Wisudawan Terbaik 1 Tingkat Fakultas

Inspiratif! Kisah Lidya Karmalia Wisudawan Terbaik 1 Tingkat Fakultas

Kabar bahagia sekaligus menginspirasi datang dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF).  Lidya Karmalia, berhasil raih gelar  sarjana sekaligus wisudawan terbaik 1 tingkat fakultas. Lidya berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu dengan berbagai macam tantangan yang harus ia lawan.

 Wisuda yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Juli 2025 pukul 13.00 di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya, berhasil meluluskan sejumlah 709 sarjana yang terdiri 244 dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), 287 wisudawan dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), dan 178 wisudawan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Lidya Karmalia berhasil menjadi mahasiswa terbaik di-antara 244 wisudawan lainnya. 

Sarjana asal Sidoarjo, Jawa Timur ini merupakan lulusan dari program studi (prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)dengan meraih IPK tertinggi yakni 3,90. Tak hanya berprestasi di bidang akademik, ia juga berpartisipasi aktif dalam bidang non-akademik menjadi anggota penulis Media Center FUF. Dalam sesi wawancara online bersama penulis, Lidya sempat menceritakan sedikit kisahnya yang cukup struggle saat masa-masa skripsi. Bagaimana tidak, di saat setelah selesai melewati tahap pertama yakni seminar proposal, ia justru menemui salah satu tesis yang tema-nya sama persis dengan miliknya. Ia pun sempat ragu dan bingung untuk melanjutkannya. 

“Awalnya, saya merasa sangat semangat karena menemukan topik yang menarik—bahkan saat saya mulai penelitian, saya yakin belum ada yang membahasnya sebelumnya. Tapi tidak mau ngambil risiko. Saya tetap ingin menjaga orisinalitas karya saya. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap menggunakan tema yang sama, namun dengan judul dan pendekatan yang berbeda,” ujarnya. 

Dokumentasi Lidya Karmalia yang Dinyatakan Sebagai Mahasiswa Terbaik 1 Tingkat Fakultas (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Sempat memiliki misi untuk lulus 3,5 tahun dalam program sarjana, berbagai kejadian yang menimpanya justru tak mematahkan semangatnya. Lidya justru semakin tertantang dan yakin bahwa ia mampu menyelesaikan tugas akhirnya. Hal ini sekaligus menginspirasi kita, di mana tak sedikit dari kita pasti pernah mengalami hal berat yang membuat hampir menyerah. 

Dukungan orang tua, serta lingkungan menjadi motivasi utama bagi Lidya dalam melanjutkan studinya di tengah masa-masa bimbangnya. Ia merasa bahwa hal tersebut memberikan pembelajaran berharga baginya, di mana ia belajar arti kesabaran, dan arti bertahan meski dunia tak berpihak padanya. Justru itu menjadi pembuka bagi ia bisa berada di titik sekarang dan berhasil menjadi widu terbaik fakultas. 

Saat nama Lidya diumumkan sebagai mahasiswa terbaik fakultas, suasana hatinya terasa campur aduk—deg-degan, senang, terharu, dan tak menyangka. Dalam sekejap, semua kenangan perjuangannya berkelebat di benaknya. Namun yang paling membekas bukan hanya gelar yang ia raih, melainkan senyum orang-orang yang selama ini setia mendukungnya. Baginya, itu adalah momen yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup.

Sesi wawancara ini ditutup dengan kesan dan pesan yang diberikan untuk semua mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan studinya tepat waktu. Lidya sangat bersyukur terhadap banyak hal yang membuat ia belajar tak hanya soal ilmu, tetapi juga kehidupan. “Untuk teman-teman, jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain. Fokuslah untuk bertumbuh sekecil apapun perubahannya,” ujar Lidya sebagai pemungkas. 

Penulis: Nathasya Putri Aprilian
Editor: Khalimatu Nisa

Spread the love

Tag Post :

Media Center FUF

Categories

Berita, News