LPM News, 28/09/2025. Kegiatan INSIGHT TALKPusat Konseling LPM-UINSA ini diselenggarakan dengan latar belakang kepedulian terhadap isu-isu krusial yang semakin marak di kalangan mahasiswa, yaitu “cyberbullying dan toxic relationship”. Di era digital, dua permasalahan ini sering kali luput dari perhatian, padahal dampaknya sangat serius bagi kesehatan mental dan kesejahteraan individu. Oleh karena itu, acara ini memiliki makna penting sebagai wadah edukasi dan dukungan bagi mahasiswa.

Kegiatan INSIGHT TALK kali ini dilaksanakan di Kampus Gunung Anyar UINSA Surabaya pada hari Rabu 24 September 2025. Dihadiri oleh peer counsellor dan peserta mahasiswa UINSA dari berbagai program studi. Melalui diskusi yang terbuka bersama peer counsellor, kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa UINSA tentang tanda-tanda bahaya, cara menghadapi, serta memberikan solusi praktis agar setiap mahasiswa mampu membangun lingkungan sosial dan hubungan pribadi yang lebih sehat, baik di dunia maya maupun nyata.

Suasana sesi sharing dalam INSIGHT TALK terasa friendly dan penuh kehangatan. Di tengah ruangan, peserta duduk saling berhadapan, menciptakan lingkungan yang terasa aman dan non-judgemental. Saat salah satu peserta berbagi cerita tentang pengalamannya menghadapi cyberbullying atau hubungan yang tidak sehat, semua mata tertuju padanya dengan penuh empati. Setiap kata yang terucap disambut dengan anggukan kepala dan ekspresi pengertian dari peserta lain, seolah berkata “Kamu tidak sendirian.” Diskusi yang tadinya fokus pada teori kini berubah menjadi ruang curhat, di mana keberanian untuk terbuka disambut dengan dukungan tulus, mengubah ketakutan dan luka menjadi kekuatan kolektif.

Hasil sharing session mahasiswa dalam kegiatan INSIGHT TALK ini menyimpulkan bahwa Cyberbullying yang meliputi hate command, impersonate (menirukan gaya orang lain dengan gaya mengejek) cenderung berakibat pada kondisi mental illness. Demikian pula dengan toxic relationship, misal cemburu-cemburuan antar teman, saling menyindir di medsos, termasuk juga playing victim, hal ini juga beresiko pada ketidaksehatan mental. Kedua hal tersebut secara nyata akan memunculkan dampak psikologisnya stress, tidak mudah percaya, menarik diri dari pertemanan, bahkan bisa saja sampai pada kondisi depresi.
Dalam era digital yang penuh tantangan, mari kita jadikan empati sebagai perisai utama. Ingatlah, bahwa kesehatan mental kita jauh lebih berharga daripada validasi di media sosial.
UINSA Surabaya: The Leading Community-Engaged University
LPM UINSA Surabaya: Prosedural, Quick Respons, Transparan
Stronger Together Together Stronger
#BanggaUINSA #AyoKuliahdiUINSA #ItsMyDream #ItsMyDestination #UINSASurabaya #UINSAJaya #UINSAAkreditasiUnggul #UINSA(1)UniRank #UINSAISOCertified #PusatKonselingLPMUINSA