UIN Sunan Ampel Surabaya
November 21, 2025

ILKOM MENGAJAR: MENJADI KOMUNIKATOR YANG DIDENGAR BERDASAR ALQURAN

ILKOM MENGAJAR: MENJADI KOMUNIKATOR YANG DIDENGAR BERDASAR ALQURAN

UINSA Newsroom, Jumat (21/11/2025); Sebanyak 112 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (ILKOM) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melaksanakan Pengabdian Masyarakat pada 1–15 November 2025 tentang urgensi peran komunikator dakwah berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an.

Para Mahasiswa terjun ke berbagai sekolah dan pesantren, yaitu di SMP Islam Sidoarjo; SMK PGRI 1 Surabaya; Madrasah Aliyah NU Sidoarjo; SMA Bina Bangsa Surabaya; SMP Islam Shafta Surabaya; SMK PGRI Kediri; SMP YPP Nurul Huda Surabaya; MTs Manbaul Ulum Mojokerto; SMPIT At Taqwa Surabaya; SMKN 3 Surabaya; SMKN 6 Surabaya; SMP Miftahul Ulum Surabaya; dan Yayasan Insanul Kamil Surabaya.

Salah satu anggota Tim pengabmas menceritakan pengalamannya ketika ditolak tiga kali di beberapa sekolah Surabaya. “Hampir saja kami putus asa, namun akhirnya, kami disambut hangat di Yayasan Manbaul Ulum Mojokerto” kenang Najma.

Di tengah keberagaman pengalaman, para mahasiswa menyadari bahwa pengabdian ini bukan sekadar program semester. Persiapan yang dilakukan sangat menguras tenaga, dan juga emosi di sela jadwal kuliah yang padat dan berbarengan dengan orientasi jurusan. “Tim kami sempat memanas, Prof,” kata Fatra ketika diskusi hasil pengabmas dengan tim dosen.

Sehari sebelum jadwal pengabdian, semua hening, seolah sedang menakar emosi masing-masing. Sampai akhirnya, kami sepakat untuk menurunkan ego demi tujuan bersama yang lebih besar,” tambahnya memecah gerr di kelas siang itu

Banyak yang merasa belum cukup percaya diri karena baru semester satu. Namun kenyataan di lapangan memberikan cerita yang berbeda. Ahmad Fauzi Azhari, S.PdI., M.TH.I., Kepala SMP YPP Nurul Huda, merasa kagum. “Saya pikir mahasiswa yang datang minimal semester lima. Tapi ternyata mahasiswa semester satu UINSA sudah mampu mengajar dengan percaya diri. Saya salut,” ujarnya.

Pada akhirnya, mahasiswa pulang membawa lebih dari sekedar laporan kegiatan, mereka membawa pengalaman, pelajaran, dan rasa percaya diri baru. “Kami pulang dengan pelajaran yang jauh lebih besar daripada nilai tugas,” ungkap Nur Anam.

“Bagi saya, ini pengalaman pertama kali untuk mengajar, dan saya mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berarti,” tambah Khikma dalam refleksinya.

Reportase: Baiti Rahma
Redaktur: Nur Hayati
Editor Foto: MN. Cahaya

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita