Surabaya, 29 September 2025 — Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan Welcoming Day bagi wali mahasiswa di Ruang Auditorium kampus. Kegiatan ini bukan sekadar acara penyambutan, melainkan bentuk nyata kolaborasi antara kampus dan orang tua dalam mendukung keberhasilan proses pendidikan mahasiswa.
Acara yang merupakan kebijakan rektorat dan diselenggarakan secara serentak di seluruh fakultas bertujuan untuk memperkuat komunikasi, menyosialisasikan kebijakan akademik, serta meminimalisir kesalahpahaman antara fakultas, mahasiswa, dan wali mahasiswa.
Dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA, Dr. Abdul Khadir Riyadi, menegaskan pentingnya peran wali mahasiswa sebagai mitra aktif dalam mengawasi perkembangan akademik putra-putrinya.
Salah satu poin utama yang disampaikan Dr. Abdul Khadir Riyadi ialah pentingnya transparansi pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Fakultas berharap, melalui sistem akademik daring Sinau, para wali dapat memantau langsung status pembayaran anak mereka tanpa bergantung sepenuhnya pada informasi mahasiswa. Langkah ini dianggap penting untuk mencegah kesalahpahaman yang sering muncul, seperti pengakuan pembayaran yang belum dilakukan.

Suasana kegiatan Welcoming Day Wali Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA (Sumber: Dokumentasi Media Center FUF)
”Selain berfungsi sebagai wadah sosialisasi, Welcoming Day juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara fakultas dan wali mahasiswa,” ungkap Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D.
Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D. mengapresiasi kepercayaan para wali mahasiswa yang telah mempercayakan proses pendidikan putra-putrinya kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya., dan menilai komunikasi dua arah ini sebagai pondasi penting dalam menjaga mutu akademik.
“Kita ingin wali merasa dilibatkan, karena mereka menitipkan masa depan anaknya kepada kita,” ujarnya dalam sesi wawancara.
Meskipun tingkat kehadiran wali mahasiswa tidak mencapai setengah dari total undangan, pihak fakultas menilai kegiatan ini tetap berjalan sukses. Banyak wali mahasiswa yang tidak dapat hadir karena jarak tempat tinggal yang jauh, seperti dari Jember, Tuban, dan Bojonegoro. Namun, antusiasme mereka tetap tinggi melalui komunikasi daring, bahkan beberapa meminta rekaman kegiatan sebagai bentuk partisipasi jarak jauh.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat berharap terbentuk sinergi berkelanjutan antara kampus, mahasiswa, dan wali. Fakultas membuka ruang bagi wali untuk memberikan masukan terkait kebutuhan masyarakat serta penguatan soft skills mahasiswa, yang dapat berkontribusi terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan akademik. Di sisi lain, interaksi antarsesama wali juga diharapkan melahirkan kerja sama baru yang bermanfaat bagi pengembangan mahasiswa, seperti program magang dan kegiatan sosial berbasis komunitas.
Penulis: M. Genta Saputra
Editor: Khalimatu Nisa