Bojonegoro, 9 November 2025 — Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi bertema “Pesantren sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat” pada Sabtu (9/11) di Hotel Eastern, Bojonegoro.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI dan FTK UINSA. Acara dihadiri oleh lebih dari 280 peserta yang terdiri atas kyai, santri, dan pengurus masjid dari berbagai daerah di Bojonegoro.
Pembukaan kegiatan dilakukan secara simbolis oleh Dr. Muhammad Nuril Huda, M.Pd. (Ketua Jurusan Pendidikan Islam), menandai dimulainya rangkaian sosialisasi yang bertujuan memperkuat peran pesantren sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat.
Sesi materi pertama disampaikan oleh Dr. H. Musfiqon, M.Pd. (Widyaiswara BDK Surabaya) dengan tema “Pengelolaan Pesantren sebagai Pusat Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Arus Global.” Dalam paparannya, Dr. Musfiqon menekankan pentingnya kemandirian pesantren di era modern. “Pesantren harus mampu menjadi pusat pembelajaran yang tidak hanya mencetak ulama, tetapi juga melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam,” ujarnya.

Sementara itu, Wahyu Mulyana Putra, M.Si. (Tenaga Ahli DPR RI) membawakan materi bertajuk “Sinergitas Masyarakat dan Pesantren dalam Membangun Peradaban Bangsa.” Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara pesantren dan masyarakat dalam menciptakan perubahan sosial. “Pesantren memiliki kekuatan sosial yang luar biasa. Jika disinergikan dengan masyarakat, ia dapat menjadi poros utama dalam membangun peradaban yang berkeadaban dan berkeadilan,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, FTK UINSA menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat sebagai mitra strategis dalam menguatkan ekosistem pendidikan Islam yang memberdayakan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat di era modern.
