Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
October 24, 2025

FTK Gagas “Kurikulum Cinta” untuk Sinergikan Orang Tua dan Madrasah dalam Membangun Generasi Berakhlak

FTK Gagas “Kurikulum Cinta” untuk Sinergikan Orang Tua dan Madrasah dalam Membangun Generasi Berakhlak

Pamekasan, 22 Oktober 2025 — Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, sebagai pelaksana kegiatan dari Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, kembali menyelenggarakan kegiatan inspiratif bertajuk “Kurikulum Cinta: Sinergi Orang Tua dan Madrasah dalam Membangun Generasi Berakhlak” di Hotel Cahaya Berlian, Pamekasan, Madura.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari guru dan orang tua murid RA, MI, MTs, dan MA, perwakilan komite madrasah, tokoh masyarakat penggerak pendidikan keluarga, serta wali kelas dan guru Bimbingan Konseling yang menjadi pendamping sinergi rumah–madrasah.

Tiga narasumber utama hadir memberikan perspektif komprehensif dalam membangun kolaborasi pendidikan antara madrasah dan keluarga, yakni Hj. Ansari, S.Pd.I, yang membawakan materi “Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan”, Prof. Dr. Atiqullah, M.Pd., yang mengulas “Teknik Komunikasi Efektif antara Guru dan Orang Tua”, serta Saiful Bahri, M.Pd., dengan materi “Implementasi Program Pelibatan Keluarga di Madrasah.”

Dalam sambutannya, perwakilan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menegaskan pentingnya membangun kurikulum cinta sebagai landasan hubungan antara madrasah, guru, dan orang tua. “Cinta dalam konteks pendidikan bukan hanya emosi, melainkan komitmen bersama untuk menumbuhkan akhlak mulia, karakter positif, dan keseimbangan spiritual pada anak-anak kita,” ujarnya.

Selama kegiatan, peserta aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman nyata mengenai dinamika hubungan antara pihak madrasah dan keluarga. Beragam praktik baik diungkapkan, mulai dari komunikasi rutin antara guru dan wali murid, kegiatan parenting di madrasah, hingga pembentukan komunitas orang tua peduli pendidikan.

Menurut Prof. Atiqullah, kunci utama keberhasilan pendidikan karakter adalah keterbukaan komunikasi dan saling percaya antara madrasah dan keluarga. Ia menekankan bahwa guru dan orang tua harus menjadi mitra sejajar dalam mendidik anak. Sementara itu, Saiful Bahri, M.Pd., menambahkan bahwa pelibatan keluarga bukan sekadar program tambahan, tetapi bagian integral dari kurikulum yang menumbuhkan nilai cinta, tanggung jawab, dan empati dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya berharap muncul model kolaborasi nyata antara madrasah dan orang tua dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter dan berakhlakul karimah. Semangat Kurikulum Cinta diharapkan menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan Islam di seluruh Indonesia untuk terus memperkuat sinergi rumah dan madrasah dalam mewujudkan pendidikan yang humanis, inklusif, dan berakar pada nilai-nilai keislaman.


Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita