Surabaya, 7 Agustus 2025 — Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan ekosistem keilmuan melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Pengelolaan Jurnal Lingkungan FSH. Bertempat di Meeting Room A.201 FSH UINSA, kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi strategis untuk meningkatkan mutu dan tata kelola jurnal ilmiah di lingkungan fakultas. Di tengah dinamika akademik yang semakin kompetitif, keberadaan jurnal ilmiah yang kredibel dan terakreditasi menjadi indikator penting dari integritas keilmuan suatu institusi.

FGD ini menghadirkan dua narasumber nasional yang memiliki kepakaran dan pengalaman panjang dalam pengelolaan jurnal bereputasi, yaitu Prof. Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., M.Si., Dekan Fakultas Syariah UIN Salatiga, serta Prof. Dr. Wardah Nuroniyah, S.H.I., M.S.I., akademisi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Keduanya memaparkan berbagai pendekatan teknis dan strategis dalam membangun tata kelola jurnal berbasis Open Journal Systems (OJS), mulai dari manajemen naskah dan proses review, hingga strategi percepatan akreditasi nasional melalui SINTA dan peluang indeksasi internasional seperti DOAJ, Copernicus, maupun ESCI. Diskusi berlangsung interaktif, mempertemukan pengalaman praktis dengan kerangka teoritis dalam pengelolaan jurnal modern.

Dekan FSH UINSA, Dr. Hj. Suqiyah Musyafa’ah, M.Ag., dalam sambutannya menekankan bahwa pengelolaan jurnal ilmiah bukanlah tugas administratif semata, melainkan kerja intelektual yang memerlukan dedikasi, konsistensi, dan visi akademik jangka panjang. “Jurnal ilmiah merupakan kanal penting dalam menyuarakan temuan-temuan ilmiah yang berkualitas. FGD ini adalah bagian dari langkah pembinaan berkelanjutan agar para pengelola jurnal tidak hanya menjalankan fungsinya secara teknis, tetapi juga memahami ruh akademik yang melandasinya,” ujar beliau. Ia juga menekankan perlunya budaya kolaboratif lintas program studi dan lintas kampus dalam mengembangkan ekosistem publikasi ilmiah yang sehat dan kompetitif.

Dalam konteks perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), keberadaan jurnal ilmiah memiliki peran strategis sebagai instrumen epistemologis. Jurnal tidak sekadar menjadi wadah publikasi, melainkan juga mencerminkan proses produksi, validasi, dan diseminasi pengetahuan yang dilakukan oleh komunitas akademik. Oleh karena itu, jurnal yang dikelola secara profesional menjadi cermin dari kematangan institusi dalam mengelola pengetahuan dan menghasilkan kontribusi yang berdampak. FGD ini menjadi momentum reflektif bagi FSH UINSA untuk mereposisi peran jurnal ilmiah sebagai pilar utama dalam membangun budaya riset yang mengedepankan integritas akademik, keterbukaan ilmiah (open science), dan akuntabilitas keilmuan di tengah era digital.
Selama kegiatan berlangsung, para pengelola jurnal dari seluruh program studi di lingkungan FSH terlibat secara aktif dalam diskusi. Mereka menyampaikan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penerbitan, seperti keterbatasan reviewer, konsistensi terbitan berkala, hingga aspek teknis pengelolaan OJS yang sering kali membutuhkan peningkatan kapasitas teknis. Dalam sesi tanya-jawab, para narasumber memberikan sejumlah solusi aplikatif serta berbagi praktik baik dari institusi masing-masing yang dapat direplikasi di FSH UINSA. Selain itu, dibahas pula pentingnya menyusun roadmap pengembangan jurnal, menetapkan standard operating procedure (SOP) editorial yang konsisten, serta membangun jejaring reviewer dan mitra bestari lintas institusi.

Melalui kegiatan ini, FSH UINSA berharap terbangun komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antar-pengelola jurnal, memperbaiki kualitas manajemen editorial, dan merancang strategi jangka panjang dalam rangka mengantarkan jurnal-jurnal di lingkungan fakultas menuju akreditasi SINTA yang lebih tinggi, bahkan ke level indeksasi internasional. FGD ini tidak hanya menjadi forum berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga menjadi ruang strategis untuk membangun kesadaran kolektif bahwa penguatan jurnal ilmiah adalah bagian dari peradaban keilmuan yang terus tumbuh dan berkembang.
Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany
Desain Foto: Annisa Rahma Fadila