Kolaborasi BNPT dan FKPT Hadirkan Diskusi Kebangsaan di Kampus
Surabaya – Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menggelar kegiatan Rembuk Merah Putih pada Rabu, 20 Agustus 2025, di Amphitheater Lantai 3, Twin Tower UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Mengusung tema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air”, kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa, komunitas, organisasi masyarakat (ormas), hingga insan media se-Jawa Timur.

Sambutan dan Pesan Kebangsaan
Acara diawali dengan laporan kegiatan oleh Ketua FKPT Jawa Timur, Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag. , yang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bidang Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya FKPT Jatim. Beliau menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap ancaman radikalisme dan terorisme.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kolonel Sus Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd., Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa perguruan tinggi dan lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun narasi kebangsaan yang damai, toleran, serta mampu menangkal paham intoleran sejak dini.
Acara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UINSA, Prof. Dr. H. Ali, yang mewakili pimpinan universitas. Dalam sambutannya, Prof. Ali menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini di kampus UINSA. Ia menegaskan bahwa kampus memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta membentuk mahasiswa yang kritis, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan cinta tanah air.

Seminar Interaktif Tiga Narasumber
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan tiga sesi seminar interaktif. Pertama, Kolonel Sus Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd. menyampaikan materi berjudul “Strategi dan Kebijakan Pencegahan Terorisme di Lingkungan Lembaga Pendidikan”. Kedua, Prof. Dr. Abdul Muhid, Wakil Rektor III UINSA, membawakan materi “Pencegahan Terorisme Berbasis Agama dan Kearifan Lokal”, yang menyoroti pentingnya memanfaatkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai tameng ideologi radikal. Sesi terakhir menghadirkan Stenly, praktisi media sekaligus mantan Dewan Pers, yang menyampaikan paparan “Kolaborasi Pelajar Lintas Agama Menciptakan Kesejukan dan Kedamaian yang Inklusif di Sekolah”.

Harapan dan Dampak Kegiatan
Dengan hadirnya tokoh akademisi, praktisi media, serta pejabat BNPT, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dalam upaya pencegahan terorisme melalui jalur pendidikan, media, dan komunitas masyarakat. Rembuk Merah Putih di UINSA ini sekaligus menjadi momentum penting untuk membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas dan kritis, tetapi juga berkarakter nasionalis serta cinta tanah air.