Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya telah melaksanakan kegiatan benchmarking ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar selama tiga hari, mulai dari Kamis hingga Sabtu, 4-6 Desember 2025. Kunjungan yang dipimpin oleh Kepala Laboratorium FISIP UINSA, Dr. Zudan Rosyidi, M.A., bersama dengan Nur Luthfi Hidayatullah, M.Hub.Int. (Sekretaris Prodi HI), Dr. Rahmat Arofah Hari Cahyadi, M.Pd.I (Kepala Bagian Tata Usaha), dan Firmansya, M. Fil.I (Dosen), bertujuan untuk mempelajari secara langsung tata kelola laboratorium, praktik penelitian, dan publikasi ilmiah di FIB Unhas, khususnya terkait pelestarian pengetahuan Nusantara.
Fokus utama kunjungan tim FISIP UINSA adalah Laboratorium Sejarah FIB Unhas yang dikenal memiliki program digitalisasi naskah-naskah kuno yang terstruktur. Dekan FIB Unhas, Prof. Dr. Andi Muhammad Akhmar, S.S., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa FIB Unhas berkomitmen tinggi dalam pelestarian naskah melalui upaya digitalisasi dan pembuatan katalog yang rapi. Menurutnya, inisiatif ini sangat penting untuk menjaga marwah keilmuan dan menyediakan arsip yang terorganisir bagi para peneliti di masa mendatang.
Kepala Laboratorium FISIP UINSA, Dr. Zudan Rosyidi, M.A., menyatakan kekagumannya terhadap penataan Laboratorium Sejarah FIB Unhas. Laboratorium tersebut dinilai sebagai contoh tata kelola yang baik karena memiliki segmen yang lengkap, meliputi display benda bersejarah, koleksi buku referensi, ruang multimedia untuk diskusi, dokumentasi foto-foto dan silsilah kerajaan Sulawesi Selatan, hingga kumpulan katalog buku kuno. Dr. Zudan berharap model penataan laboratorium yang mengintegrasikan arsip digital dan fisik ini dapat direplikasi dan diterapkan di FISIP UINSA sebagai upaya peningkatan kualitas layanan dan penyimpanan pengetahuan.
Sementara itu, dari perspektif akademik, Sekretaris Program Studi Hubungan Internasional, Nur Luthfi Hidayatullah, M.Hub.Int., menekankan relevansi sejarah dengan studi Hubungan Internasional, khususnya dalam kajian peradaban dunia, seperti Perang Dunia I, II, dan Perang Dingin. Ia berharap kunjungan ke Laboratorium Sejarah FIB Unhas ini dapat memperkaya materi perkuliahan dan penelitian Prodi HI UINSA, serta membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dalam bidang penelitian sejarah antar kedua institusi. Secara keseluruhan, kunjungan ini menandai langkah strategis FISIP UINSA dalam membangun kemitraan dan meningkatkan standar tata kelola akademik dan riset.