Malang – Dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melakukan kunjungan koordinasi ke CV. Natursari Food Indonesia di Kota Malang, Jawa Timur, pada hari Senin, 1 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk melaksanakan koordinasi terkait kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) berbasis riset pengembangan industri halal.
CV. Natursari Food Indonesia merupakan produsen terkemuka Cuka Apel Malang murni. Dalam pertemuan yang berjalan lancar dan interaktif, tim FISIP UINSA berdiskusi dengan pihak perusahaan mengenai rencana strategis untuk mempromosikan produk cuka apel ke kancah global, termasuk pengiriman sampel kepada buyer internasional, partisipasi dalam ekspo dan pameran dagang internasional, serta persiapan untuk ekspor ke luar negeri.
Dukungan Prodi HI untuk UMKM Halal Go Internasional
Sekretaris Program Studi Hubungan Internasional (HI) FISIP UINSA, Nur Luthfi Hidayatullah, S.IP., M.Hub.Int., menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya prodi HI untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menembus pasar global, khususnya untuk produk makanan halal.
“Prodi Hubungan Internasional UINSA berkomitmen untuk membantu UMKM lokal mengekspor produknya. Kunjungan ke CV. Natursari Food Indonesia ini secara spesifik bertujuan untuk membahas peluang agar Cuka Apel Malang dapat diekspor ke luar negeri,” ujar Nur Luthfi.
Senada dengan itu, Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Rizki Rahmadini Nurika, S.Hub.Int., M.A., memaparkan tahapan ekspor produk lokal. Menurutnya, proses ini diawali dengan pengiriman sampel produk ke pameran atau ekspo internasional, promosi kepada buyer, pelaksanaan business matching, hingga akhirnya produk siap diekspor.
Harapan Pemilik CV. Natursari Food Indonesia
Bapak Hilal, pemilik CV. Natursari Food Indonesia, menyambut baik kedatangan Dosen dan Tendik FISIP UINSA. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. “Harapan kami agar produk Cuka Apel Malang bisa segera diekspor ke luar negeri. Selama ini produk kami hanya dijual di Indonesia, baik dalam bentuk kemasan maupun grosir,” jelas Bapak Hilal.
Bapak Hilal turut menjelaskan keunikan produknya, di mana proses produksi cuka apel memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun. Ia menekankan bahwa Cuka Apel Malang produksinya tidak memiliki tanggal kedaluwarsa dan dapat dikonsumsi dengan cara dicampurkan dengan air. Produk ini juga dikenal bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam melancarkan peredaran darah.
Di akhir pertemuan, Dosen dan Tendik FISIP UINSA juga berkesempatan mengunjungi workshop produksi untuk melihat langsung proses pembuatan Cuka Apel Malang. Diskusi dengan Bapak Hilal berfokus pada potensi ekspor, yang akan diawali dengan pengiriman sampel ke pameran internasional, dipertemukan dengan buyer, dan memulai langkah ekspor produk.