Fakultas Ilmu Sosial & Politik
October 17, 2025

FISIP UINSA Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal di Desa Karang Anyar, Sampang

FISIP UINSA Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal di Desa Karang Anyar, Sampang

Sampang — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pangan Lokal dan Pengelolaan Bahan Pangan.” Kegiatan ini berlangsung di Desa Karanganyar, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, pada Kamis (16/10/2025). Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK yang setiap hari berperan sebagai ibu rumah tangga.

Acara ini menghadirkan Esti Novi Andyarini, M.Kes., seorang ahli kesehatan masyarakat yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Psikologi dan Kesehatan UINSA. Ia dikenal sebagai akademisi yang telah lama meneliti bahan pangan dan pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. Kegiatan ini dipandu oleh Agus Syarifudin Efendi, M.A., dosen Program Studi Ilmu Politik FISIP UINSA, yang bertindak sebagai moderator dalam sesi diskusi interaktif.

Dalam pemaparannya, Bu Esti menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat terhadap jenis dan sumber pangan yang mereka konsumsi sehari-hari. Ia menegaskan bahwa pola makan masyarakat Indonesia yang terlalu bergantung pada nasi perlu mulai dikaji ulang. Namun, beberapa peserta mengafirmasi bahwa kalau tidak makan nasi belum kenyang.

“Mengonsumsi nasi setiap hari itu sebenarnya kurang baik karena nasi banyak mengandung karbohidrat sederhana,” ujarnya di hadapan para peserta. “Ibu-ibu akan lebih sehat apabila mulai mengonsumsi sumber karbohidrat yang kompleks seperti ubi, singkong, atau jagung.”

Bu Esti menjelaskan bahwa karbohidrat sederhana seperti yang terdapat pada nasi putih mudah diserap tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Jika dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan serat dan protein, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti obesitas dan diabetes. Karena itu, ia mendorong masyarakat untuk mulai mendiversifikasi sumber karbohidrat dan memanfaatkan bahan pangan lokal yang lebih sehat.

Lebih lanjut, ia mengajak peserta untuk memanfaatkan potensi pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka. Menurutnya, langkah kecil seperti mengurangi porsi nasi dan menggantinya dengan bahan pangan lokal merupakan bentuk nyata menjaga kesehatan keluarga.

“Kesehatan bukan hanya soal obat atau rumah sakit. Ia dimulai dari dapur rumah kita sendiri,” tambahnya dengan penuh semangat.

Desa Karanganyar sendiri memiliki kondisi alam yang mendukung untuk pengembangan pertanian lokal. Lahan di wilayah ini tergolong subur dan cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman buah dan umbi-umbian. Komoditas seperti kopi, singkong, dan jagung bahkan sudah menjadi hasil pertanian utama yang berpotensi besar untuk diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai ekonomi.

Bu Esti juga menekankan bahwa pangan lokal memiliki keunggulan gizi dan kesegaran alami karena minim proses pengawetan dan lebih ramah bagi tubuh dibandingkan makanan olahan industri. “Kalau kita bisa mengolah singkong menjadi produk olahan seperti keripik sehat atau tepung mocaf, maka hasilnya tidak hanya untuk konsumsi keluarga, tapi bisa menjadi sumber penghasilan tambahan,” jelasnya.

Ia menambahkan, ibu rumah tangga memiliki peran sentral dalam menentukan kesehatan keluarga, sebab pola makan dan pemilihan bahan pangan biasanya ditentukan dari dapur rumah. Dengan pengetahuan yang cukup tentang gizi seimbang, ibu-ibu PKK dapat menjadi agen perubahan untuk membangun keluarga yang lebih sehat dan mandiri secara pangan.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman tentang kebiasaan pangan di rumah mereka. Banyak di antara mereka yang menyampaikan keinginan untuk mencoba resep-resep berbasis bahan lokal yang lebih sehat.

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda rutin FISIP UINSA dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan edukatif seperti ini, FISIP UINSA berupaya memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi pangan dan kesehatan masyarakat pedesaan.

Menutup kegiatan, Bu Esti menyampaikan harapannya agar masyarakat Desa Karanganyar semakin sadar akan pentingnya mengonsumsi pangan lokal yang sehat dan bergizi. “Dengan memanfaatkan hasil bumi sendiri, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan desa,” pungkasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta dan tim dosen FISIP UINSA, menandai komitmen bersama untuk terus mendorong kesadaran pangan sehat berbasis potensi lokal Madura.


Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita