
Fisip UIN Sunan Ampel Surabaya — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menggelar Evaluasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2025 di Malang, 27 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan meninjau capaian seluruh jalur seleksi mahasiswa baru sekaligus merumuskan strategi peningkatan mutu penerimaan tahun akademik berikutnya.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Abdullah Rofiq Mas’ud, Koordinator Pusat PMB UINSA, jalur seleksi nasional menunjukkan capaian terbaik. Jalur SNBP mencatat persentase tertinggi sebesar 91,4 persen, disusul SNBT dengan 89,6 persen. Sementara jalur mandiri masih perlu diperkuat, dengan capaian Mandiri Prestasi 83,5 persen dan Mandiri Reguler 77 persen. Program Kedokteran UINSA juga mencatat tingkat keketatan tinggi, yakni 1 banding 9, menandakan meningkatnya minat calon mahasiswa terhadap program studi tersebut.
Hasil evaluasi menyoroti pentingnya digitalisasi sistem seleksi, penguatan promosi jalur mandiri, dan sinergi strategis dengan madrasah, pesantren, serta lembaga eksternal. Selain itu, forum merekomendasikan evaluasi rutin berbasis data mutu dan pelacakan alumni untuk memperkuat basis perbaikan berkelanjutan dalam sistem penerimaan mahasiswa.
Menanggapi hasil evaluasi tersebut, Prof. Abdul Chalik, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel Surabaya, menyatakan bahwa digitalisasi dan kolaborasi lintas lembaga merupakan langkah strategis dalam meningkatkan transparansi dan pemerataan akses pendidikan tinggi.
“Kami di FISIP sangat mendukung digitalisasi sistem PMB. Transparansi dan efisiensi merupakan kunci untuk menciptakan proses seleksi yang adil dan akuntabel. Selain itu, jejaring dengan madrasah dan pesantren harus terus diperluas agar akses pendidikan tinggi semakin inklusif,” ujar Prof. Abdul Chalik.
Lebih lanjut, Prof. Chalik mengungkapkan bahwa FISIP akan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru pada tahun akademik 2026.
“Pada tahun 2025, FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya menerima sebanyak 481 mahasiswa baru. Untuk tahun akademik 2026, kami menargetkan peningkatan menjadi 531 mahasiswa, atau bertambah sekitar 50 mahasiswa. Penambahan kuota ini direncanakan akan difokuskan pada Program Studi Hubungan Internasional (HI) dengan membuka kelas baru, sebagai respons terhadap tingginya animo pendaftar dan kebutuhan penguatan kapasitas akademik di bidang tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, penambahan tersebut tidak semata-mata bertujuan meningkatkan jumlah, melainkan juga memperluas kesempatan bagi calon mahasiswa berkualitas untuk bergabung dengan UINSA.
“Evaluasi PMB bukan hanya tentang angka, tetapi bagaimana setiap fakultas berperan dalam memastikan sistem penerimaan yang inklusif, berbasis data, dan berorientasi pada mutu. FISIP berkomitmen untuk terus memperkuat reputasi akademiknya di bidang sosial-politik dan pelayanan publik,” tambahnya. Evaluasi PMB 2025 menjadi pijakan strategis bagi UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyusun kebijakan penerimaan mahasiswa tahun 2026. Fokus utama diarahkan pada peningkatan mutu seleksi, pemerataan akses, serta sinergi antarlembaga internal kampus seperti LPM, PPMB, dan fakultas-fakultas di lingkungan UINSA (BsR)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram