DWP UINSA GELAR SEMINAR LITERASI KEUANGAN TANGGAPI ISU KONSUMERISME

UINSA Newsroom, Jumat, (17/10/2025); Dalam rangka mempererat tali silaturahmi serta memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan bagi perempuan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyelenggarakan seminar bertema “Literasi Keuangan dalam Menanggapi Isu Konsumerisme.” Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, (17/10/2025) di ruang meeting lantai 9 Gedung Teungku Ismail Yakub, UINSA Surabaya.

Koegiatan ini merupakan bagian dari upaya DWP UINSA untuk memperkuat kapasitas para anggotanya dalam menghadapi tantangan ekonomi modern, di mana perilaku konsumtif dan gaya hidup boros semakin marak di tengah masyarakat. Melalui kegiatan edukatif ini, DWP berkomitmen untuk mendorong perempuan, khususnya para istri pegawai di lingkungan UINSA, agar menjadi sosok yang cerdas, tangguh, dan berdaya dalam mengelola keuangan keluarga.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari Bank Tabungan Negara (BTN), Dicky S. Hadi, selaku Wealth Management Specialist. Acara ini menjadi wujud kolaborasi antara UINSA dan BTN dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya bagi anggota DWP.

Ketua DWP UINSA, Ny. Erna Mawati Muzakki, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi para anggota dan menekankan pentingnya kesadaran finansial di tengah budaya konsumtif yang berkembang pesat.

“Era konsumerisme sudah ada di depan kita, dengan ciri khas budaya spending, di mana budaya membeli lebih besar daripada budaya menabung. Oleh karena itu, perlu adanya strategi keuangan agar kita, para wanita, mampu mengelola keuangan keluarga dengan bijak,” tegas Ny. Erna Mawati.

Dalam sesi pemaparan materi, Dicky menjelaskan secara komprehensif mengenai dunia investasi dan pentingnya memahami berbagai instrumen keuangan. Ia membahas beragam jenis investasi yang relevan dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Serta memberikan panduan praktis dalam memilih instrumen keuangan sesuai kebutuhan dan tujuan finansial pribadi maupun keluarga.

Selain memberikan teori, Dicky juga membagikan contoh-contoh praktis dalam memilih instrumen investasi yang tepat, sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing individu. Ia mengingatkan, bahwa keputusan keuangan yang bijak harus selalu disertai dengan pemahaman dan kehati-hatian.

“Waktu terbaik untuk berinvestasi adalah kemarin, dan waktu terbaik kedua adalah hari ini. Jangan menunggu momen sempurna, karena kesempatan terbaik adalah saat kita mulai mengambil langkah,” ujar Dicky memotivasi para peserta.

Acara berlangsung interaktif. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan terkait strategi berinvestasi serta cara menghadapi tantangan gaya hidup konsumtif di era digital. Diskusi yang hidup ini menunjukkan tingginya minat anggota DWP terhadap literasi keuangan, sebagai bentuk kesadaran baru akan pentingnya perencanaan finansial yang matang. (Nls/Humas)