Prodi Pendidikan Matematika
July 22, 2025

Dua Wisudawan Prodi Pendidikan Matematika Raih Penghargaan Prestasi Non Akademik Terbaik di Wisuda ke-112 UINSA

Dua Wisudawan Prodi Pendidikan Matematika Raih Penghargaan Prestasi Non Akademik Terbaik di Wisuda ke-112 UINSA

UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar prosesi Wisuda ke-112 yang diselenggarakan secara khidmat di Sport Center UINSA pada 20 Juli 2025. Dalam momen bersejarah ini, dua mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Matematika, yakni Muhammad Aditya Sholihut Thoyibin  dan Asma Zulfa Habibah, berhasil meraih penghargaan sebagai Wisudawan dengan Prestasi Non Akademik Terbaik. 

Adit mendapat medali emas dalam ajang bergengsi Surabaya World Choir Festival 2024 yang digelar di Gedung Balai Pemuda, Surabaya. Kompetisi ini merupakan ajang paduan suara tingkat internasional yang diikuti oleh berbagai negara di Asia Tenggara.

Baca Juga: Pendidikan Matematika UINSA Gelar Workshop Deep Learning untuk Peningkatan Kompetensi Guru

“Tujuan saya mengikuti kompetisi ini adalah untuk membawa nama kampus UIN Sunan Ampel Surabaya dan syiar Islam ke kancah internasional,” ujarnya. Adit saat diwawancarai. Ia juga menambahkan bahwa pencapaiannya merupakan bentuk kontribusi nyata sebagai mahasiswa terhadap lembaga. 

Adit mengaku sangat bersyukur atas penghargaan yang diterimanya. “Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan perhatian dan dukungan kepada mahasiswa berprestasi seperti saya,” ujarnya penuh haru.

Sementara itu, Asma  menerima penghargaan atas keberhasilannya menghafal 30 Juz Al-Qur’an. Menurutnya, penghargaan ini menjadi pengingat sekaligus motivasi untuk terus menjaga hafalan dengan lebih baik.

“Bohong kalau dibilang mudah, tapi susah bukan berarti nggak bisa. Itu kata-kata yang selalu saya pegang untuk bertahan dalam menjaga hafalan,” ujarnya.

Asma memulai hafalan sejak tingkat MTs, namun baru benar-benar serius ketika mondok di jenjang MA. Meskipun disibukkan oleh aktivitas perkuliahan, ia tetap konsisten muroja’ah setiap hari. “Biasanya waktu paling efektif untuk muroja’ah adalah sebelum Subuh dan setelah Maghrib sampai Isya. Saya tinggalkan HP di kos, lalu ke masjid supaya tidak terdistraksi,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa menghafal Al-Qur’an bukan hanya tugas santri atau mahasiswa agama. “Aku berharap tetap bisa aktif di dunia pendidikan matematika sambil membawa nilai Al-Qur’an. Bagi saya, kesetaraan antara dunia dan akhirat itu penting,” tambahnya.

Prestasi keduanya menjadi bukti bahwa mahasiswa UINSA mampu menyeimbangkan antara akademik dan dedikasi dalam bidang non-akademik. Rektor UINSA dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh wisudawan, khususnya kepada mereka yang telah mengharumkan nama kampus di tingkat nasional maupun internasional.

Spread the love

Tag Post :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Pendidikan Matematika, UINSAHebat

Categories

Berita