Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini bukan sekadar transfer pengetahuan tentang sistem politik, tetapi juga sebuah upaya untuk membentuk kesadaran, menumbuhkan orientasi politik yang objektif, dan mendorong partisipasi aktif dalam proses demokrasi. Pendidikan politik adalah hak setiap warga negara untuk menjadi pemilih yang berdaya dan terinformasi dengan baik.
Pentingnya menyasar guru ngaji dan guru madrasah sebagai target pendidikan politik terletak pada peran strategis mereka di komunitas. Di banyak daerah, khususnya di lingkungan pedesaan dan religius, mereka adalah tokoh masyarakat yang sangat dihormati, didengar, dan diikuti pandangannya. Meningkatkan literasi politik mereka berarti secara efektif meningkatkan literasi politik seluruh komunitas. Ketika mereka memahami dinamika politik secara jernih, mereka dapat menjadi agen pencerahan yang menangkal hoaks, menolak politik uang, dan mendorong partisipasi yang cerdas di lingkungannya, menjadikan mereka benteng demokrasi di tingkat paling dasar.
Tujuan utama dari layanan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan politik para guru ngaji dan guru madrasah, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan menjadi agen sosialisasi politik yang positif di masyarakat. Output yang diharapkan adalah para tokoh masyarakat ini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem demokrasi, mampu menganalisis informasi politik secara kritis, dan termotivasi untuk mendorong partisipasi pemilih yang rasional dan bertanggung jawab di komunitas masing-masing, serta terhindar dari politisasi agama.
Metodologi pelatihan ini dirancang dengan pendekatan andragogi (pendidikan orang dewasa) yang menghargai pengalaman dan posisi mereka di masyarakat. Materi disampaikan melalui metode yang interaktif seperti ceramah, dialog, diskusi kelompok, dan studi kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Topik yang dibahas meliputi pentingnya partisipasi dalam pemilu, cara mengenali berita bohong (hoaks), bahaya politik uang, serta peran strategis tokoh agama dalam menjaga kerukunan di tengah perbedaan pilihan politik. Pendekatan ini memastikan materi mudah diterima dan dapat disebarluaskan kembali oleh peserta.
FISIP UINSA adalah pelopor dalam program inovatif ini, yang dibuktikan dengan penyelenggaraan Program Pendidikan Politik bagi Guru Ngaji dan Guru Madin di Kabupaten Bangkalan pada 30 September 2023, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Program ini menunjukkan kepekaan dan pemahaman mendalam FISIP UINSA terhadap struktur sosial masyarakat Jawa Timur. Keberhasilan program ini didukung oleh para pakar yang memahami persinggungan antara agama, sosial, dan politik. PROF. DR. ABDUL CHALIK, M. Ag, seorang Guru Besar yang risetnya berfokus pada Politik Islam dan gerakan sosial keagamaan, memiliki kapasitas untuk menjembatani wacana politik dan keagamaan. Beliau didukung oleh Dr. Slamet Muliono Redjosari, ahli Pemikiran Politik Islam Kontemporer, dan Wiwik Setiyani, seorang Guru Besar Sosiologi Agama yang memahami perilaku sosial masyarakat Islam. Tim Pusat Kajian FISIP UINSA juga didukung oleh segenap civitas akademika: 42 orang dosen serta 10 orang tenaga kependidikan dengan pengalaman yang teruji di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas kolektif, dan pendidikan politik adalah salah satu pilar utamanya. FISIP UINSA menawarkan sebuah pendekatan yang unik dan efektif dengan merangkul para pemimpin opini informal yang paling berpengaruh di masyarakat. Kami mengundang pemerintah daerah, organisasi, dan semua pihak yang peduli pada kualitas demokrasi untuk berkolaborasi dalam program ini. Mari bersama-sama kita berdayakan para guru ngaji dan guru madrasah menjadi pilar-pilar demokrasi yang kokoh di tingkat akar rumput. Hubungi Whatsapp ……. (FISIP UINSA)
