Prodi Hubungan Internasional
October 1, 2024

Layanan Pelatihan di Desa Binaan Berbasis Riset

Layanan Pelatihan di Desa Binaan Berbasis Riset

Desa Binaan berbasis riset adalah sebuah model pengabdian kepada masyarakat di mana intervensi dan program pemberdayaan tidak dilakukan secara serampangan, melainkan didasarkan pada analisis situasi dan identifikasi masalah yang dilakukan melalui metode penelitian ilmiah. Program ini menjadi wujud nyata dari hilirisasi riset perguruan tinggi, di mana temuan-temuan akademis diaplikasikan secara langsung untuk memecahkan permasalahan riil di pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan ini memastikan bahwa program yang dijalankan selaras dengan kebutuhan nyata masyarakat.

Pentingnya pendekatan berbasis riset dalam program Desa Binaan adalah untuk menjamin efektivitas dan keberlanjutan. Banyak program pemberdayaan gagal karena tidak didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang potensi dan masalah lokal. Dengan melakukan riset terlebih dahulu, kita dapat merancang program yang benar-benar dibutuhkan, memanfaatkan potensi lokal, dan melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Program yang berbasis data juga lebih mudah dievaluasi dampaknya dan dipertanggungjawabkan kepada para pemangku kepentingan. Tujuan utama dari layanan ini adalah untuk mendukung pengembangan potensi desa secara terstruktur dan berkelanjutan melalui pendampingan yang didasarkan pada data dan analisis. Output yang diharapkan adalah terwujudnya masyarakat desa yang lebih berdaya, baik secara ekonomi, sosial, maupun kelembagaan. Luaran konkret dapat berupa peningkatan keterampilan masyarakat, terbentuknya kelompok usaha baru, perbaikan tata kelola pemerintahan desa, serta model pemberdayaan yang terdokumentasi dengan baik dan dapat menjadi rujukan bagi desa-desa lain.

Metodologi program ini dimulai dengan tahap riset partisipatif, seperti Participatory Rural Appraisal (PRA), untuk mengidentifikasi potensi dan masalah bersama masyarakat. Hasil riset ini kemudian menjadi dasar untuk merancang program kerja yang komprehensif dan multisektoral. Implementasi program dilakukan melalui berbagai metode seperti pendidikan, pelatihan, demonstrasi plot (demplot), dan pendampingan intensif. Proses ini melibatkan kolaborasi sinergis antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, dengan evaluasi berkala untuk memastikan program berjalan sesuai target.

FISIP UINSA secara aktif mengimplementasikan model pengabdian ini, seperti yang terlihat pada program Pengabdian Desa Binaan di Desa Srowo, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik pada Februari 2025. Dalam program tersebut, FISIP mengerahkan tim dosen dan mahasiswa lintas prodi untuk melakukan riset dan pendampingan terstruktur. Keunggulan FISIP UINSA terletak pada para pakarnya yang ahli dalam riset sosial dan pembangunan perdesaan. Dr. Amin Tohari, M. Si., dengan latar belakang S2 dan S3 di bidang Sosiologi Pembangunan Pedesaan, memiliki keahlian mendalam dalam merancang strategi pemberdayaan masyarakat desa. Beliau didukung oleh Dr. Aniek Nurhayati, MSi, yang juga mendalami Sosiologi Pedesaan, serta PROF. DR. ABDUL CHALIK, M. Ag, yang menguasai Community Based Participatory Research. Tim Pusat Kajian FISIP UINSA juga didukung oleh segenap civitas akademika: 42 orang dosen serta 10 orang tenaga kependidikan dengan pengalaman yang teruji di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Jangan biarkan program pemberdayaan Anda menjadi sekadar kegiatan seremonial tanpa dampak jangka panjang. FISIP UINSA menawarkan pendekatan yang berbeda: pembangunan yang dimulai dari data, dirancang dengan ilmu, dan dijalankan bersama masyarakat. Dengan bermitra bersama kami, Anda tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membangun kemandirian. Manfaatkan keahlian riset dan pengalaman lapangan kami untuk memastikan setiap investasi sosial Anda menghasilkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan. Hubungi Whatsapp ……. (FISIP UINSA)

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita