Surabaya – Kabar membanggakan datang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Fikry Zahria Emeraldien, berhasil meraih penghargaan internasional dalam ajang #FindingTAIWAN Global Short Film Competition yang digelar Ministry of Foreign Affairs (MOFA) Taiwan. Dr. Fikry masuk dalam Top 5 Most Popular Video Award sekaligus terpilih sebagai July Monthly Awards Winner.
Kompetisi film pendek ini terbuka bagi peserta dari seluruh dunia sebagai bagian dari upaya diplomasi budaya Taiwan. Penilaian karya didasarkan pada kreativitas dalam mengangkat tema, kekuatan pesan, daya tarik visual, serta kemampuan adaptasi terhadap media digital. Setelah kompetisi berakhir, penyelenggara akan menetapkan sedikitnya 11 pemenang utama dengan total hadiah NTD 1 juta atau sekitar Rp500 juta.
Dalam karyanya yang berjudul “Why Muslim Women Feel Safe in Taiwan #FindingTAIWAN”, Dr. Fikry menghadirkan narasi visual mengenai citra Taiwan sebagai destinasi ramah bagi wisatawan Muslim, khususnya perempuan. Video berdurasi satu menit tersebut menyoroti fasilitas halal, akses tempat ibadah, serta suasana masyarakat yang terbuka dan inklusif.
“Alhamdulillah, saya merasa bangga dan terhormat mendapatkan rekognisi internasional ini. Karya saya lahir dari pengalaman pribadi sebagai penerima Taiwan Fellowship dan alumni Chinese Culture University. Semoga ini dapat menjadi kontribusi terhadap narasi lintas budaya yang positif,” ungkap Fikry.
Kompetisi #FindingTAIWAN Global Short Film Competition berlangsung sejak April hingga Agustus 2025. Setiap bulan, panitia memilih karya video berdurasi satu menit yang mampu menyuarakan nilai-nilai Taiwan dalam bidang budaya, teknologi, kuliner, lingkungan, dan keberagaman.
Video lengkap karya Dr. Fikry dapat diakses melalui laman Facebook: https://www.facebook.com/share/p/19oz8Yr7et/.
Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus menunjukkan kontribusi dosen dalam mengangkat isu lintas budaya melalui karya kreatif. Melalui penyajian yang edukatif (SDG 4: Pendidikan Berkualitas) dan representasi positif perempuan Muslim di ruang global (SDG 5: Kesetaraan Gender), capaian ini memperlihatkan bagaimana akademisi dapat berperan dalam memperkuat narasi keberagaman dan inklusivitas di tingkat internasional. *(Farihah)
