DAYA PENGARUH SUNAN AMPEL
Penulis: Dr. Abdullah Sattar, S.Ag., M.Fil.I.; Dr. H. Akhmad Yunan Aho’illah, M.Si.; Dr. Fejrian Yazdajird Iwanebel, M.Hum.; Naufal Cholily, M.Th.I.; Haukil Hannan, M.Ag.
Penyunting: M. Yusuf
Desain Sampul : Andik
Layouter : Ucup
Hlm : xxvi + 247 hal; 14,8 x 21 cm
ISBN : Proses
SINOPSIS:
Buku “Daya Pengaruh Sunan Ampel” menggambarkan secara mendalam perjalanan hidup dan perjuangan dakwah Sunan Ampel (Raden Rahmat), salah satu tokoh utama Walisongo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Nusantara. Kisahnya dimulai dari asal-usul dan latar belakang keluarga hingga pendirian pusat dakwah di Ampel Denta, Surabaya, yang menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa pada abad ke-15. Melalui pendekatan yang lembut, akomodatif, dan berakar pada kearifan lokal, Sunan Ampel berhasil menyebarkan ajaran Islam tanpa menimbulkan benturan budaya, menjadikan masyarakat Jawa terbuka terhadap nilai-nilai baru yang dibawanya.
Di bidang pendidikan, buku ini menguraikan bagaimana Sunan Ampel menjadi pelopor sistem pesantren di Indonesia, yang kemudian menjadi model pendidikan Islam tradisional hingga kini. Pesantren Ampel Denta tidak hanya mendidik dalam bidang agama, tetapi juga menanamkan nilai moral dan sosial kepada para santrinya. Dari lembaga inilah lahir banyak tokoh besar seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga, yang melanjutkan perjuangannya menyebarkan Islam ke berbagai daerah. Peran pendidikan ini menunjukkan betapa strategisnya gagasan Sunan Ampel dalam membangun peradaban Islam yang berkelanjutan.
Selain pendidikan, buku ini juga menyoroti peran sosial dan budaya Sunan Ampel yang berhasil memadukan nilai Islam dengan tradisi lokal. Ia menekankan pentingnya sikap toleran, saling menghormati, dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat. Pendekatan dakwahnya yang memanfaatkan bahasa, seni, dan adat membuat ajaran Islam mudah diterima tanpa meniadakan budaya Jawa. Di sisi lain, pengaruhnya juga terasa dalam bidang politik dan kepemimpinan, di mana ia menjadi penasihat spiritual bagi penguasa kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak, serta turut membentuk dasar-dasar pemerintahan yang adil, beretika, dan berlandaskan nilai religius.
Pada akhirnya, buku ini menegaskan bahwa warisan Sunan Ampel tidak berhenti pada masa hidupnya, tetapi terus hidup dalam sistem pendidikan, nilai sosial, dan moral masyarakat Indonesia hingga kini. Kompleks makamnya di Surabaya menjadi simbol spiritual yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menjadi bukti nyata akan keteladanan dan kebijaksanaannya. “Daya Pengaruh Sunan Ampel” bukan sekadar catatan sejarah, melainkan refleksi atas bagaimana nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan dapat bersatu membentuk peradaban yang damai dan beradab.