Fakultas Ilmu Sosial & Politik
November 20, 2025

Dari Militansi Scopus hingga Etika Publikasi: Pengelola Jurnal FISIP UINSA Perkuat Strategi Internasionalisasi Jurnal Bersama LPPM

Dari Militansi Scopus hingga Etika Publikasi: Pengelola Jurnal FISIP UINSA Perkuat Strategi Internasionalisasi Jurnal Bersama LPPM

SURABAYA – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menegaskan komitmennya dalam mempercepat internasionalisasi riset melalui kegiatan strategis Pendampingan Pengelolaan Jurnal Internasional Bereputasi pada Rabu 19 November 2025. Kegiatan ini, yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UINSA, berhasil menghimpun seluruh pengelola jurnal dari berbagai fakultas di lingkungan UINSA, termasuk para dosen dari FISIP, dalam upaya kolektif meningkatkan kualitas dan reputasi publikasi ilmiah kampus.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Korpus Publikasi dan Hilirisasi LPPM UINSA, Prof. Nur Lailatul Musyafa’ah, Lc., M.Ag., yang secara tegas menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi sangat penting dan krusial dalam mendukung visi UINSA untuk memiliki 100 jurnal ilmiah terakreditasi dan mencapai percepatan internasionalisasi jurnal. Prof. Ila menekankan bahwa ambisi besar ini hanya bisa dicapai melalui keseriusan dan konsolidasi seluruh pengelola jurnal di tingkat universitas.

Pentingnya inisiatif ini juga disuarakan oleh Kepala LPPM UINSA, Dr. H. Moh. Syaeful Bahar, S.Ag., M.Si. Bapak Bahar menyatakan persetujuannya dan menggarisbawahi bahwa proses percepatan internasionalisasi jurnal memerlukan pembelajaran dari praktik terbaik (best practices). Beliau secara spesifik menyebutkan perlunya “berguru” kepada pengelola jurnal Universitas Airlangga (Unair), yang saat ini menjadi institusi dengan jurnal terindeks Scopus terbanyak di Indonesia, yakni 17 jurnal. Pengalaman Unair menjadi tolok ukur yang harus dipelajari dan diadaptasi oleh UINSA.

Sesi pendampingan ini menghadirkan dua narasumber utama. Narasumber pertama, Dr. Nurul Fitriyah, S.K.M., M.P.H., membagikan pengalaman nyata mengenai perjalanan panjang dan militan jurnal The Journal of Public Health’s Journey (IJPH) menuju indeksasi bereputasi. Dr. Nurul mengungkapkan bahwa proses submit ke Scopus bukanlah proses yang pendek, melainkan sebuah “proses militan” yang melibatkan perbaikan (revisi) berulang, termasuk yang diminta oleh WOS Esci, dan baru memasuki pengajuan Scopus untuk ketiga kalinya pada Oktober 2025. Proses ini membuahkan hasil, di mana IJPH kini berada di Q4 dan menargetkan Q3. Ia memberikan strategi epic untuk mendapatkan reviewer dan kontributor dari luar negeri, yaitu dengan menawarkan kerja sama penulisan atau review kepada pemateri asing dalam kuliah umum atau public lecturer di fakultas, karena akademisi asing cenderung menghargai reward berupa sertifikat.

Secara teknis, Dr. Nurul menekankan bahwa Focus and Scope harus dijelaskan secara rinci dan spesifik dalam OJS, bahasa artikel harus menggunakan Bahasa Inggris sebagai syarat utama Scopus, dan konsistensi tertib publish tidak boleh lebih dari bulan frekuensi yang tercantum. Untuk jurnal baru terindeks Scopus, target masuk Schimago adalah 1-2 tahun, dengan strategi utama memastikan adanya penulis dari luar negeri di setiap terbitan dan menghindari dominasi penulis dari instansi sendiri. Ia juga membuka perspektif baru bahwa peran Administrative Assistant untuk jurnal dapat menjadi peluang karir non-akademik yang fokus pada manajemen jurnal, sementara tugas substansi Editor in Chief dan Managing Editor harus tetap dipegang oleh Dosen/pengajar sesuai dengan kepakaran.

Narasumber kedua, Dr. Zuyyinna Choirunnisa, S.M., M.SM., membawa topik How to get your article published, berfokus pada strategi penerbitan naskah di jurnal internasional. Beliau menekankan pentingnya memilih topik yang krusial, baru, dan memiliki keterkaitan internasional. Hal krusial lainnya adalah kecocokan antara naskah dan Focus and Scope jurnal tujuan, yang akan mengidentifikasi peluang penerimaan. Dr. Zuyyinna juga secara tegas mengingatkan peserta tentang etika publikasi: penulis tidak diperkenankan untuk submit satu manuskrip ke banyak jurnal secara simultan, sehingga harus diputuskan hanya ke satu jurnal tujuan.

Setelah break Ishoma, sesi dilanjutkan dengan materi teknis oleh Nur Hasib, S.Kom., M.T. Bapak Nur menyampaikan panduan praktis mengenai pemulihan dan tampilan OJS secara teknis, menunjukkan elemen-elemen apa saja yang wajib ada dan bagaimana desain tampilan OJS yang ideal untuk mendukung manajemen jurnal. Sesi ini sangat bermanfaat dalam aspek operasional, memberikan panduan mendetail mengenai elemen-elemen teknis apa saja yang harus ada dan diatur dalam tampilan OJS agar memenuhi standar jurnal internasional. Teknis-teknis yang dilakukan ini sebagai sharing knowledges dalam operasional pengelolaan jurnal misalnya mencari solusi atas kendala dan limitasi saat melaksankaan proses editorial. 

Kegiatan ini secara keseluruhan memberikan bekal yang komprehensif bagi seluruh pengelola jurnal di UINSA, mulai dari strategi militansi editorial, etika publikasi, hingga aspek teknis OJS, memastikan bahwa UINSA mengambil langkah-langkah yang terukur dan serius dalam memajukan reputasi ilmiahnya di panggung global. (DRH)

 

 


Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.

 

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita