Fakultas Ushuludin & Filsafat
October 20, 2025

Dari Akademisi Sunda untuk Tafsir Nusantara: Peningkatan Kompetensi Mahasiswa IAT UIN Sunan Ampel Surabaya

Dari Akademisi Sunda untuk Tafsir Nusantara: Peningkatan Kompetensi Mahasiswa IAT UIN Sunan Ampel Surabaya

Jamak kita ketahui bahwa khazanah tafsir yang berkembang saat ini tidak melulu berkacamata metode, dialektika kritik-apresiatif bahkan ujar lisan dan tulis. Sebuah beberapa karya-monograf beretnis Sunda turut mewarnai penafsiran di Nusantara yang tak lain diterang-jelaskan oleh Prof. Dr. Jajang A. Rohmana. M. Ag.

Tepat pada hari Selasa 14 oktober, Himpunan Mahasiswa Prodi IAT UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan “Seminar Pengembangan Kompetensi Mahasiswa (PKM)”  dengan tema; “Tafsir Sunda sebagai Warisan Intelektual Islam Nusantara: Negoisasi Budaya, Ideologi, dan Identitas Keislaman”. Kegiatan ini diprakasai oleh Prof. Dr. jajang A. Rohmana dan ditemani oleh moderator handal asal UINSA sendiri; Dr. Ahmad Zaidanil Kamil. M. Ag. Sayangnya pada kesempatan emas ini hanya diikuti oleh peserta terbatas; mahasiswa berseragam IAT, khususnya semester 3 sampai 7.

Pada sebaran pamflet, kegiatan ini dimulai tepat pukul 08.00, namun mulai digelar pada pukul 09.30 karena sembari mempersiapkan acara pun juga pengacara seminar. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Luthfi Syarif dan menyanyikan lagu wajib. Tentu kegiatan ini juga disambut hangat oleh Dekan Ushuluddin UINSA; Prof. Kadir Riyadi. Ph.D dengan harapan bagi mahasiswa tafsir untuk turut mendengarkan apa yang akan dibawakan oleh presentator acara, karena keilmuannya yang berharga dan luas. Di kemudian waktu ditutup dengan doa oleh perwakilan dosen IAT; Naufal Cholily, M.Th.I.

Perkataan Dekan Ushuluddin terbukti ketika narasumber acara memegang michrophone, mulanya Pak Jajang memberikan penjelasan global terkait khazanah tafsir Sunda bahwa tafsir beretnis Sunda memiliki gaya ragam bahasa, diperkaya metafora dan dikelilingi oleh apitan ideologis, tradisi, awal muncul hingga kondisi sosio-politik yang ada pada abad 16. Pak jajang mengakui bahwa kekayaan bahasa dalam tafsir Sunda lebih kaya daripada Indonesia itu sendiri, namun tidak menutup kemungkinan bagi tafsir berseragam Jawa-Madura juga turut demikian.

Harapan pak jajang bagi mahasiswa IAT sangat besar, artinya wacana memperkaya literasi tafsir di Nusantara menjadi tugas yang signifikan bagi kaum akademisi, mengingat di Indonesia khususnya banyak ribuan karya tafsir yang belum diinventarisir dan dikaji. Acara ini berlangsung hingga sesi tanya jawab yang inklusif, moderator memberi kesempatan bagi 5 peserta di sesi pertama, namun karena saking antusiasnya, moderator menambah 2 kuota penanya di sesi kedua. Demikian acara sebelum ditutup dengan ucapan salam dan sesi foto.

Kegiatan ini tentu mengingatkan kita bahwa keringat para cendekiawan secara hakikat juga urgent untuk diapresiasi, tidak hanya melalui ujar lisan di bangku perkuliahan, namun juga memberikan perspektif yang berbeda dan mendalam dalam memperluas khazanah tafsir Nusantara dalam dekade berikutnya.

Penulis: Muhammad Agil Atoillah 
Editor: Khalimatu Nisa

Spread the love

Tag Post :

Media Center FUF

Categories

Berita, News