Pada Rabu, 19 Maret 2025, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menggelar acara yang sangat dinantikan, yaitu webinar series perdana untuk Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI). Acara ini menjadi wadah penting dalam pengembangan kajian pendidikan agama Islam. Dengan tema “Inovasi dan Integrasi Pendidikan Agama Islam: Kajian Multidimensi Hasil Riset Doktoral”, webinar ini berhasil menarik perhatian lebih dari 200 peserta dari berbagai penjuru tanah air karena diselenggarakan dalam format hybrid.

Dekan FTK, Prof. Muhammad Thohir, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan acara ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan, “Terima kasih kepada Prof. Kusaeri selaku Kaprodi Program Doktor PAI atas dedikasi “memecahkan telur” wacana yang selama ini menjadi harapan dan impian kami. Acara ini adalah langkah awal yang luar biasa untuk mengembangkan diskusi-diskusi kritis dalam pendidikan agama Islam.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa acara ini bukan hanya sekadar seminar, tetapi juga merupakan sebuah inisiatif untuk menciptakan ruang diskusi yang lebih luas mengenai pendidikan agama Islam di Indonesia.

Salah satu momen paling menarik dalam webinar ini adalah sesi keynote yang disampaikan oleh Prof. Masdar Hilmy. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya kualitas disertasi yang dihasilkan oleh mahasiswa doktoral. “Hasil disertasi hendaknya menghasilkan kebaruan, baik dari sisi teoritik, aplikatif, maupun metodologi,” ujarnya. Beliau juga menambahkan, “Mahasiswa doktoral harus berani mengukir jejak pemikiran yang berbeda dengan membantah teori-teori barat yang sering kali tidak sejalan dengan realitas iklim dan kultur kita. Jadikan teori-teori tersebut sebagai pisau analisis yang tajam, namun jangan ragu untuk menggali celah-celah kritis yang ada, sehingga kita dapat menemukan solusi yang lebih relevan dan kontekstual bagi masyarakat kita.” Pesan ini menggugah semangat para peserta untuk memikirkan kembali pendekatan yang mereka gunakan dalam penelitian, serta mendorong mereka untuk berani berpikir kritis dan inovatif.

Webinar ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Dr. Bassam Abul A’la, Dr. (Cand) Radite Kurniawan, dan Dr. (Cand) Markus. Masing-masing pembicara memberikan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi mengenai tema yang diangkat. Diskusi yang berlangsung sangat interaktif, dengan banyak peserta yang aktif bertanya dan berbagi pandangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencerminkan kedalaman pemikiran para peserta, mulai dari cara menulis ekspresif yang memuat nilai-nilai Islam, keyakinan epistemologi santri, hingga cara mendiagnosis iklim madrasah yang sehat.

Salah satu poin penting yang diangkat dalam webinar ini adalah perlunya membangun jembatan antara teori dan praktik dalam pendidikan agama Islam. Prof. Masdar Hilmy mengingatkan bahwa penelitian yang dilakukan harus tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga harus dapat diterapkan dalam praktik nyata di lapangan. “Kita harus memastikan bahwa apa yang kita teliti dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa doktoral untuk menghasilkan karya yang tidak hanya akademis tetapi juga bermanfaat bagi umat. Webinar series perdana ini bukan hanya sekadar acara akademis, tetapi juga merupakan langkah awal menuju transformasi dalam pendidikan agama Islam di Indonesia. Dengan dukungan dari para akademisi dan praktisi, diharapkan program doktor PAI di UIN Sunan Ampel Surabaya dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan generasi yang tidak hanya memiliki integritas dan nilai-nilai spiritual yang kuat, tetapi juga cerdas secara intelektual. (baale)