
Dalam rangka mengajarkan konsep pertumbuhan tanaman kepada anak usia dini, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya melaksanakan kegiatan penanaman biji kacang hijau bersama murid TK B di TK Muslimat NU 200 Kureksari. Selasa 22 Maret 2025 , bertepatan dengan praktik mahasiswa mengajar 100% , Melalui kegiatan ini, anak-anak diharapkan dapat memahami secara langsung tahapan pertumbuhan tanaman dengan metode belajar aktif yang melibatkan murid secara langsung.
Masuk ke kegiatan inti, mahasiswa FTK UINSA Mahasiswa :” Hari ini kita akan belajar mengenai proses pertumbuhan tanaman” Mahasiswa pun menjelaskan mengenai tahapan pertumbuhan tanaman, mulai dari menanam biji, kemudian tumbuh menjadi Tunas, kemudian tumbuhlah akar, batang, daun, bunga dan akhirnya menjadi buah. Penjelasan dibuat menyenangkan diselingi dengan nyanyian-nyanyian yang seru dan tentunya mengedukasi murid terkait proses pertumbuhan tanaman, adapun salah satu lagu yang dinyanyikan adalah lagu yang berjudul Pohon, yang liriknya:
Biji ditanam Tumbuh Tunas
Tunas disiram tumbuh batang
Batang disiram tumbuh daun
Pohon dipupuk dengan teratur akan tumbuh berkembang
Makin lama makin besar tumbuh bunga menjadi buah
Lagu tersebut tidak hanya menyenangkan ketika dinyanyikan tetapi juga penuh dengan pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih mudah diserap dan dipahami oleh murid.
Kegiatan dimulai dengan diskusi ringan bersama. anak-anak diajak untuk menyebutkan bagian tanaman yang mereka ketahui, nama-nama sayuran yang familiar di kalangan mereka, hingga manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi sayuran setiap harinya. setelahnya, anak diajak untuk bereksperimen. Anak-anak memperhatikan dengan antusias saat langkah-langkah menanam diperagakan. Mahasiswa FTK UINSA menjelaskan cara menanam biji kacang hijau sambil mempraktekkan nya dan beberapa tugas dan kegiatan yang akan dilakukan. Cara menanam biji kacang hijau yaitu :
1. Siapkan gelas plastik kosong,
2. Letakkan dua lembar kapas kadalam gelas lalu dirapikan
3. Letakkan 5 biji kacang hijau
4. Siram biji kacang hijau dengan air secukupnya
Dengan penuh semangat, anak-anak belajar tahap demi tahap proses menanam kacang hijau. Setelah menjelaskan mengenai pertumbuhan tanaman.


Beberapa hari setelah kegiatan menanam biji kacang hijau yang mereka tanam, anak-anak menjadi semakin penasaran. setiap pagi, mereka memeriksa gelas plastik yang berisikan tanaman yang di tanam, dan tak lupa menyiraminya. Kemudian beberapa hari kemudian muncullah kecambah kecil yang berwarna hijau dari dalam gelas yang berisi kapas dan air. Melihat tanaman mereka tumbuh membuat anak menjadi semangat dan kerja keras kesabarannya membuahkan hasil.
Bagi anak-anak, ini adalah pengalaman pertama mereka menanam sesuatu secara langsung. Antusias mereka terlihat jelas saat mereka mencoba secara mandiri, mengikuti langkah demi langkah dengan penuh semangat. Setelahnya di setiap hari, anak- anak diajak untuk mengamati perkembangan tanaman mereka, dari biji yang ditanam sudah muncul tunas hingga pertumbuhan akar kecil.
Respons dari anak-anak kelompok B1 anak-anak luar biasa positif. mereka tidak hanya bersemangat merawat tanamannya, tetapi juga aktif bertanya seperti, “ kak, kok bisa bijinya kemarin sekarang ada putih-putihnya (akar)?”, “ kenapa punyaku kecil gak kayak punya yang lain?”, “kenapa kok tanamannya belok ke sana (arah jendela) semuanya?”, dan sebagainya. pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan rasa ingin tahu mereka yang besar, sebuah proses pembelajaran yang dilakukan dengan anak bernalar kritis.
Begitu pula dengan anak-anak kelompok B2 yang sangat excited dengan kegiatan ini, Alhamdulilah murid-murid sangat senang dan excited dengan kegiatan hari ini dengan penuh harapan murid-murid dapat memahami konsep pertumbuhan tanaman dengan baik.


Sama halnya dengan anak-anak kelompok B3 yang sangat bersemangat dengan kegiatan, “Kakak, aku senang bisa menanam kacang hijau” ujar salah seorang siswi. “Tadi aku kasih kacang hijau yang banyak biar tumbuhnya banyak” ujar salah seorang siswa.
Demikian juga dengan anak-anak kelompok B4 yang sangat antusias dengan kegiatan menanam kacang hijau ini, beberapa anak selalu bercerita kepada saya, “wah bagus kak, kacang hijaunya sudah tumbuh keluar menjadi kecambah, ternyata bisa ya kak”. saya pun menjawab, “iya nak bisa, jangan lupa untuk disirami jika sudah kering”.
Dengan adanya ksperimen sederhana ini, pembelajaran hari itu diwarnai dengan pengalaman belajar yang membekas. Anak-anak tak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga mendapatkan nilai-nilai penting bagaimana cara merawat dan menjaga sesama sekecil apapun itu. ini merupakan bentuk langkah kecil yang menumbuhkan harapan besar bagi generasi yang peduli dengan lingkungan dan alam di sekitarnya.