Berita

Bupati Kabupaten Trenggalek, Bapak H. M. Nur Arifin, M.PSDM atau yang kerap disapa Gus Ipin bersama segenap jajaran Pimpinan OPD Kab. Trenggalek melakukan koordinasi rapat terbatas Bersama Pusat Studi Lingkungan dan Kebencanaan Fakultas Sains dan Teknologi UINSA dalam pembahasan Trenggalek Carbon Neutral City. Kedatangan Gus Ipin di Kampus Gunung Anyar UINSA disambut hangat oleh Dekan FST UINSA Dr. Asep Saepul Hamdani Bersama segenap jajaran dekanat dan tim pusat studi. Gus Ipin berharap Pembangunan ekonomi Masyarakat di Trenggalek berlandaskan ekonomi Lestari yang memadukan pendapatan Masyarakat senada dengan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang ada. Perubahan iklim menjadi kenyataan pasti yang kian berdampak seiring dengan waktu, sehingga Pembangunan berwawasan lingkungan menjadi satu-satunya kunci dalam Pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal ini disambut baik oleh Pak Asep yang memberikan garansi akademis kajian civitas FST UINSA akan terukur dan berkualitas.

Ketua Pusat Studi Dr. Moch. Irfan Hadi memaparkan potensi Trenggalek sebagai Kawasan netral karbon sangat tinggi. Terlihat dari Kec. Watulimo, sebagai salah satu Kawasan yang kompleks untuk dikaji dengan tingginya potensi ekonomi yang berkembang menunjukkan angka serapan karbon yang tinggi. Hal ini menarik perhatian Gus Ipin, Kondisi yang kompleks di watulimo dapat menjadi salah satu wajah keberhasilan trenggalek sebagai Carbon neutral city. Diskusi berkembang dengan potensi Kerjasama bidang pengolahan limbah, reboisasi dan valuasi hutan produktif, manajemen ekowisata berkelanjutan hingga pengembangan kapasitas komunitas Masyarakat.

Ditutup dengan pembahasan lanjutan terkait pengelolaan Bersama UINSA dan Trenggalek. Pak Asep dan Gus Ipin mengutarakan kemungkinan MoU dengan Trenggalek dan kesepakatan ruang lingkup menarik untuk dikembangkan dalam tahun 2024 dan tahun selanjutnya.