LP2M Report, Selasa, 28 Oktober 2024.
Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting Indonesia, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melalui Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UINSA Surabaya menjalin kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur untuk menggagas Program Pengabdian Masyarakat Cegah dan Turunkan Stunting (Prodamas Cerunting). Program tersebut dilakukan pada beberapa wilayah di Jawa Timur dengan angka stunting yang tinggi, yakni Kota Pasuruan, Kota Magetan, dan Kota Batu.
Prodamas Cerunting kali ini diselenggarakan di Klinik Sahara, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Para peserta yang hadir merupakan anggota Muslimat NU dari berbagai kecamatan yang berada di Kota Pasuruan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Koordinator PSGA LP2M UINSA Surabaya, Direktur Klinik Sahara, dan Ketua PC Muslimat NU Kota Pasuruan.
Prodamas Cerunting di Kota Pasuruan ini menghadirkan tiga orang narasumber yang mumpuni pada bidangnya. Narasumber pertama, Yusrianingsih, M.Kes., Dosen UINSA Surabaya. Beliau menjelaskan stunting dan cara mencegah stunting melalui peningkatan gizi. Bu Yusria menekankan, makanan bergizi tidak harus mahal, para ibu dapat mengolah bahan makanan yang mudah didapatkan, misalnya membuat abon lele.
Dilanjutkan dengan Bapak Nurul Huda, Direktur Klinik Sahara Kota Pasuruan. Beliau menjelaskan terkait pelayanan-pelayanan yang terdapat pada Klinik Sahara.
Setelah itu, giliran Ibu Hotimah Novitasari, M. Ag., Dosen UINSA Surabaya. Bu Hotim mengajak para peserta untuk berdiskusi secara mendalam tentang Stop Perkawinan Anak. Beliau memaparkan tentang perkawinan anak, penyebab perkawinan anak, dampak perkawinan anak, dan bagaimana cara mencegah perkawinan anak. Dengan gaya bicara yang khas serta diiringi candaan, beliau berhasil mencairkan suasana, sehingga para peserta tidak merasa bosan saat menyimak materi.
Setelah tiga materi tersampaikan, dilanjutkan dengan kuis. Para peserta diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Mereka terlihat penuh antusias, berlomba-lomba mengacungkan tangan untuk menjawab. Bagi peserta yang jawabannya benar, diberikan hadiah berupa makanan dan minuman bergizi.
Prodamas Cerunting yang diselenggarakan di Kota Pasuruan ini berjalan sukses dan lancar. Para peserta juga memberikan respon positif, salah satunya ialah Ibu Hamidah.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dengan adanya Prodamas Cerunting. Saya diberikan ilmu tentang stunting yang begitu menarik dan bermanfaat. Apalagi ada narasumber yang berasal UINSA Surabaya, merupakan kalangan akademisi, pasti keilmuannya tidak perlu diragukan lagi. Saya sebagai peserta, menginginkan agar UINSA Surabaya & BKKBN Provinsi Jawa Timur sering mengadakan acara seperti ini,” ujar Bu Hamidah.
Prodamas Cerunting tidak sekedar menjadi ajang pendampingan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, universitas, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan angka stunting dapat menurun secara cepat. (Laili)